Jakarta – PSSI menetapkan sasaran ambisius bagi Timnas Indonesia untuk menembus empat besar dalam fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Tantangan ini menjadi ujian berat bagi pelatih Shin Tae Yong, yang kini dihadapkan pada urgensi setiap laga yang akan datang.
Sejauh ini, Timnas Indonesia telah menyelesaikan empat dari sepuluh pertandingan yang dijadwalkan dalam fase ketiga kualifikasi. Dari empat laga tersebut, Indonesia berhasil mengumpulkan tiga poin hasil dari tiga kali imbang dan satu kekalahan. Hasil ini menempatkan tim Merah Putih di posisi kelima klasemen sementara, posisi yang belum aman untuk lolos langsung ke Piala Dunia atau melanjutkan ke fase kualifikasi berikutnya.
Hanya dua tim teratas yang akan mendapatkan tiket langsung ke babak penyisihan Piala Dunia 2026. Sementara itu, tim yang berada di peringkat ketiga dan keempat berhak melaju ke putaran keempat kualifikasi. Dengan demikian, posisi kelima dan keenam akan tereliminasi dari rangkaian Piala Dunia 2026, memaksa mereka menunggu hingga Kualifikasi Piala Dunia 2030 untuk berjuang kembali.
Meski berada di posisi kelima, harapan Indonesia untuk melaju ke Piala Dunia 2026 belum sepenuhnya pupus. Masih ada enam pertandingan tersisa yang harus dijalani oleh Thom Haye dan rekan-rekannya. Dua laga penting yang akan datang adalah melawan Jepang pada 15 November dan Arab Saudi pada 19 November. Meski berat, setiap poin yang diraih akan sangat berarti bagi perjuangan Timnas Indonesia.
Indonesia memiliki catatan kurang baik saat berhadapan dengan Jepang. Dari 16 pertemuan, tim Garuda hanya menang lima kali, imbang dua kali, dan kalah sembilan kali. Pertemuan terakhir terjadi pada Piala Asia 2023, di mana Indonesia kalah 1-3 dari Samurai Biru.
Sementara itu, melawan Arab Saudi, Indonesia juga memiliki catatan yang tidak terlalu mengesankan. Dari 15 pertandingan, Indonesia hanya menang sekali, imbang empat kali, dan kalah sepuluh kali. Namun, dalam satu dekade terakhir, tren melawan Arab Saudi menunjukkan sedikit perbaikan, dengan kemenangan 1-0 dan imbang 0-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meskipun rekam jejak tidak berpihak pada Timnas Indonesia, bukan berarti misi ini mustahil. Torehan poin dari pertandingan-pertandingan ini akan menjadi pembuktian bagi Shin Tae Yong bahwa ia mampu membawa Timnas Indonesia mengatasi tantangan besar. Pencapaian demi pencapaian yang diraih STY telah membuat namanya harum di mata publik.
Namun, STY harus menyadari bahwa ekspektasi publik harus dipenuhi agar namanya tetap berkibar. Meraih hasil positif melawan Jepang dan Arab Saudi adalah salah satu indikator penting. Pasalnya, Indonesia tidak berhasil meraih poin penuh dari dua laga sebelumnya melawan Bahrain dan China, sehingga kemenangan di laga berikutnya menjadi sangat krusial.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa tidak ada lagi tawar-menawar bagi STY. Ia menargetkan pelatih berusia 54 tahun itu untuk membawa Timnas Indonesia finis di empat besar putaran ketiga kualifikasi. Hal ini bukan tanpa alasan, mengingat peserta lain dari Grup C juga berjuang keras untuk tidak terjerembab ke peringkat kelima atau keenam.
Dengan waktu kurang lebih dua pekan sebelum pertandingan melawan Jepang, STY harus menganalisis dan memperbaiki apa yang perlu ditingkatkan dalam tim. Kemungkinan kecil Kevin Diks menyelesaikan proses naturalisasi sebelum pertandingan melawan Jepang dan Arab Saudi membuat STY harus memikirkan skenario formasi dengan pemain yang ada.
Beberapa pemain seperti Justin Hubner dan Jordi Amat sempat absen karena cedera, sementara Ivar Jenner harus absen karena akumulasi kartu kuning. Kerja sama dengan staf kepelatihan perlu ditingkatkan untuk mencari solusi terbaik. Dukungan dari para suporter juga sangat diperlukan untuk menambah motivasi para pemain yang akan berlaga di bulan November mendatang.