Jakarta – Sorotan publik kembali tertuju pada Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Meski kerap menuai kritik terkait kondisi lapangannya, PSSI tetap menjadikan SUGBK sebagai markas Timnas Indonesia. Dalam laga melawan Jepang, Jumat (15/11/2024), keluhan datang dari pemain Jepang, Takumi Minamino, mengenai lapangan yang lembek di beberapa titik. Kritik ini bukanlah hal baru, mengingat sejak awal tahun, SUGBK sering digunakan untuk kegiatan non-olahraga tanpa perawatan memadai dari pengelola, PPKGBK.
Namun demikian, PSSI tetap kukuh dengan pilihannya. Menurut PSSI, SUGBK masih menjadi stadion terbaik di Indonesia. Lokasinya yang strategis di jantung kota Jakarta dengan akses transportasi umum yang mudah menjadi salah satu alasan utama. Selain itu, inovasi bundling tiket pertandingan Timnas Indonesia dengan layanan MRT semakin memudahkan para suporter untuk hadir di stadion. Keunggulan ini sulit diterapkan di kota lain, menjadikan Jakarta sebagai pilihan utama untuk laga kandang Timnas.
Keputusan ini tentu tidak lepas dari tantangan. Kondisi lapangan yang kurang ideal dapat mempengaruhi performa tim dan kenyamanan pemain. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dari PPKGBK untuk melakukan rekondisi lapangan secara berkala. Selain itu, PSSI juga perlu mempertimbangkan opsi lain untuk mengurangi frekuensi penggunaan stadion untuk kegiatan non-olahraga, sehingga kualitas lapangan dapat terjaga.
SUGBK akan kembali menjadi tuan rumah saat Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi pada matchday keenam Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (19/11/2024), pukul 19.00 WIB.