Jakarta – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, yang lebih dikenal dengan nama Alfamart, telah menutup 400 gerai sepanjang tahun ini. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap tingginya biaya sewa yang tidak sebanding dengan penurunan penjualan yang dialami. Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin, menjelaskan bahwa keputusan ini lebih menguntungkan dibandingkan mempertahankan gerai-gerai yang tidak memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan.
Meski menutup sejumlah gerai, Alfamart tidak tinggal diam. Solihin mengungkapkan bahwa perusahaan juga telah membuka lebih dari 1.000 gerai baru sepanjang tahun ini. Dengan demikian, total gerai Alfamart saat ini mencapai 20 ribu unit. Langkah ini menunjukkan komitmen Alfamart untuk terus memperluas jangkauan dan meningkatkan kehadirannya di pasar ritel Indonesia.
Tidak hanya Alfamart, PT Matahari Department Store Tbk juga mengambil langkah serupa dengan menutup 13 gerai pada tahun ini. Penutupan ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memantau dan menyesuaikan portofolio gerainya. Matahari juga memantau 20 gerai lainnya untuk memastikan kinerja yang optimal.
Matahari menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah penguatan jaringan gerai. Perusahaan melakukan penyesuaian selektif dengan mengembangkan daftar gerai baru yang potensial, sekaligus mengurangi jumlah gerai yang berkinerja rendah. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar ritel yang semakin kompetitif.