Jakarta – Setiap orangtua pasti mendambakan anaknya tumbuh dengan baik dan berperilaku positif. Namun, bagaimana jika kenyataannya anak kita menjadi pelaku bullying di lingkungannya, baik di sekolah maupun di pergaulan? Sebagai orangtua, apa yang harus kita lakukan? Berikut adalah penjelasan dari Psikolog Klinis Anna Surti Ariani.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu alasan di balik perilaku bullying anak. Menurut Anna Surti Ariani, orangtua sebaiknya tidak langsung memarahi atau menghukum anak. Sebaliknya, penting untuk mencari tahu penyebabnya.
Tidak hanya dari anak, orangtua juga perlu mendapatkan informasi dari pihak lain, termasuk korban dan teman-teman anak. Dengan demikian, kita bisa mengetahui fakta sebenarnya dan memahami alasan di balik tindakan bullying tersebut.
Setelah mengetahui alasan anak melakukan bullying, langkah selanjutnya adalah mengajak anak berdiskusi. Diskusi ini penting agar anak bisa mengingat kembali apa yang telah dilakukannya dan mulai introspeksi diri.
Dalam diskusi tersebut, orangtua dapat menjelaskan pentingnya meminta maaf kepada korban bullying dan membantu memulihkan kerugian yang telah terjadi. Diskusi ini juga membantu anak menyadari kesalahannya sehingga ia tidak mengulangi perbuatan tersebut di masa depan.
Selain anak, orangtua juga perlu melakukan introspeksi diri. Bisa jadi, perilaku bullying anak dipengaruhi oleh pola asuh yang diterapkan di rumah. Misalnya, pola asuh yang terlalu keras dan menekan anak dapat membuat anak melampiaskan emosi negatifnya dengan membully orang lain.
Selain itu, perilaku orangtua yang merendahkan orang lain juga bisa menjadi contoh buruk bagi anak. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengevaluasi dan memperbaiki pola asuh yang diterapkan.
Mengakui bahwa anak berbuat salah bukanlah hal yang memalukan. Orangtua dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti guru, wali murid, dan teman-teman anak, untuk mengawasi dan mencegah terjadinya bullying.
Kerjasama ini penting agar semua pihak dapat memberikan dukungan dan pengawasan yang diperlukan untuk membantu anak mengubah perilakunya. Dengan demikian, anak dapat belajar dari kesalahannya dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.