Jakarta – Aktivitas perdagangan antara Israel dan Indonesia masih tetap berlangsung hingga saat ini. Berbagai barang yang dibutuhkan Indonesia masih dipasok dari Israel. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu mengungkapkan bahwa impor pada Juni 2024 mengalami penurunan sebesar 54% dibandingkan bulan sebelumnya.
Penurunan paling signifikan terjadi pada kategori HS 85 Mesin dan Alat Listrik, yang turun dari US$3,88 juta menjadi US$0,89 juta, atau turun sebesar 77,12%. Sementara itu, secara akumulatif dari Januari hingga Mei 2023 dan 2024, impor dari Israel didominasi oleh impor nonmigas dengan lonjakan dari US$8,8 juta menjadi US$35,2 juta, atau naik 297,72%.
Amalia, seorang analis ekonomi, menyatakan bahwa total impor dari Israel sangat kecil dibandingkan total impor yang dilakukan Indonesia dalam sebulan.
Berikut data jenis barang dan perkembangan nilai impor dari Israel ke Indonesia pada Juni dan Mei 2024:
Total Impor
- Mei: US$ 5.975.942
- Juni: US$ 2.767.252
HS 85 Mesin dan Alat Listrik
- Mei: US$ 3.886.393
- Juni: US$ 889.213
HS 84 Mesin atau Pesawat Mekanik
- Mei: US$ 1.304.268
- Juni: US$ 374.527
HS 90 Optik, Fotografi, dan Sebagainya
- Mei: US$ 226.908
- Juni: US$ 616.468
HS 82 Perkakas dan Peralatan dari Logam
- Mei: US$ 333.103
- Juni: US$ 352.258
HS 29 Bahan Kimia
- Mei: US$ 150.546
- Juni: US$ 114.690