Jakarta – Kebiasaan buruk pengemudi dalam melakukan perpindahan gigi transmisi manual dengan asal-asalan masih sering ditemui di jalanan. Padahal, tindakan ini dapat berdampak signifikan pada kinerja mobil.
Sebagian pengemudi mungkin berpikir perpindahan gigi hanya sekadar memindahkan tuas, tanpa menyadari bahwa setiap gigi mempunyai fungsi dan waktu yang tepat untuk digunakan. Kesalahpahaman ini sering kali menyebabkan pengemudi melakukan perpindahan gigi secara sembarangan.
Ketika pengemudi sembarangan ketika melakukan perpindahan gigi, risiko kerusakan pada mesin dan transmisi akan meningkat. Iwan, seorang ahli otomotif, menjelaskan bahwa perpindahan gigi transmisi manual bisa saja dilakukan tanpa memperhatikan RPM dan kecepatan, namun hal ini dapat menimbulkan risiko pada transmisi dan mesin mobil.
Maka dari itu, perpindahan gigi transmisi manual harus dilakukan ketika RPM berada di rentang 2.000-3.000 dan disesuaikan dengan kecepatan kendaraan. Iwan juga menekankan bahwa perpindahan gigi yang tidak berurutan umumnya masih dilakukan pengemudi, padahal ini berisiko merusak transmisi.
Penting bagi setiap pengemudi mobil manual untuk memahami teknik perpindahan gigi yang benar dan memperhatikan RPM serta kecepatan kendaraan demi menjaga kinerja optimal dan mencegah kerusakan pada transmisi. Dengan demikian, pengemudi dapat memastikan mobil mereka tetap dalam kondisi prima dan menghindari biaya perbaikan yang tidak perlu.
