Jakarta – Semakin banyak individu yang beralih ke susu nabati sebagai opsi yang lebih sehat dibandingkan susu sapi. Salah satu pilihan yang kini semakin digemari adalah susu gandum atau oat milk.
Menurut ahli diet Holly Larson, susu gandum menjadi favorit banyak orang karena rasanya yang mirip kue dan teksturnya yang kental serta lembut. “Susu nabati lain bisa lebih encer sehingga kurang mengenyangkan,” ujarnya, seperti dilansir dari Eating Well.
Oat milk dibuat dari campuran gandum dan air yang kemudian disaring untuk menghilangkan zat padat. Beberapa merek menambahkan gula dan perasa lain, serta memperkaya susu dengan nutrisi penting seperti vitamin D dan kalsium.
Jika dibandingkan dengan susu sapi, oat milk mengandung lebih sedikit protein dan lemak. Namun, secara tekstur, keduanya memiliki kemiripan. Oat milk menawarkan banyak manfaat sebagai bagian dari diet seimbang dan merupakan alternatif ideal untuk susu sapi.
Oat milk mengandung serat alami, sehingga dengan mengonsumsinya setiap hari dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung. Beta-glukan, jenis serat larut yang terdapat dalam gandum, bervariasi jumlahnya tergantung pada proses pengolahan. Oleh karena itu, pilihlah oat milk yang berserat tinggi untuk mendapatkan asupan beta-glukan yang optimal.
Selain itu, oat milk juga bebas lemak jenuh, kecuali jika ditambahkan bahan lain yang mengandung lemak jenuh. Namun, perlu diingat bahwa kadar protein dalam oat milk lebih rendah dibandingkan susu sapi, sehingga penting untuk memenuhi kebutuhan protein dari sumber lain.
Ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan saat minum oat milk setiap hari. Penting untuk mempertimbangkan bahan tambahan yang disertakan dalam proses pengolahan susu.
Banyak produk oat milk mengandung gula tambahan. Terlalu banyak gula tambahan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, salah satunya adalah memicu diabetes. Oleh karena itu, selalu perhatikan label kemasan dan jumlah gula tambahan yang dimasukkan ke dalam susu.
Beberapa oat milk mengandung pengelmusi yang membuat susu menjadi lebih kental. Dimana bahan ini dapat mengakibatkan gangguan pencernaan bagi sebagian orang, seperti diare dan perut kembung.
