Jakarta – DPP Partai Gerindra telah resmi mengumumkan Ridwan Dhani Wirianata sebagai bakal calon Wali Kota Bandung dalam Pilkada serentak 2024. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, di Bandung pada Jumat (19/7).
Namun, keputusan ini memicu reaksi negatif dari puluhan Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra di Kota Bandung. Ketua PAC Gerindra Kecamatan Regol, Raden Ginanjar Sutarman, menyatakan bahwa terdapat 20 PAC yang kecewa dengan keputusan partai yang mengusung Dhani.
Ridwan Dhani Wirianata, pria kelahiran Jakarta pada Maret 1992, baru berusia 32 tahun saat didukung Gerindra untuk memperebutkan kursi Bandung 1 di Pilkada 2024 nanti. Dhani memulai karir politiknya setelah lulus SMA dengan bergabung dengan Tunas Indonesia Raya (Tidar) pada tahun 2009. Tidar merupakan organisasi sayap Partai Gerindra.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Dhani melanjutkan studi di Universitas Guna Darma pada tahun 2011 dan lulus pada tahun 2015 dengan gelar di bidang Teknologi Informasi. Karir politik Dhani di Partai Gerindra dimulai sebagai staf media.
Karir politik Dhani mulai melejit ketika ia menjadi Sekretaris Pribadi (Sespri) Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, pada tahun 2015. Dhani menjabat sebagai Sespri Prabowo selama lima tahun hingga tahun 2020. Setelah tidak lagi menjabat sebagai Sespri, Dhani ditugaskan oleh Prabowo untuk mengurus ketahanan pangan dan sejumlah bisnis.
Selain mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung, Dhani juga mengikuti ajang Pemilu 2024 dengan menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Barat 9. Namun, ia gagal melenggang ke Senayan.
Keputusan DPP Partai Gerindra untuk mengusung Ridwan Dhani Wirianata sebagai bakal calon Wali Kota Bandung di Pilkada 2024 telah menimbulkan berbagai reaksi, terutama dari internal partai di tingkat daerah. Puluhan PAC di Kota Bandung menyatakan kekecewaannya, yang menunjukkan adanya tantangan internal yang harus dihadapi oleh Dhani dan Partai Gerindra dalam upaya memenangkan Pilkada 2024.