Jakarta – Anggota Komisi Olahraga DPR RI dari Fraksi Gerindra, Nuroji, melontarkan kritik tajam terhadap langkah pemerintah yang dinilai terlalu sering mengandalkan naturalisasi atlet sepak bola untuk memperkuat tim nasional. Menurutnya, kebijakan ini tidak bisa terus-menerus dijadikan solusi jangka panjang.
Terbaru, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengajukan dua pemain naturalisasi berdarah Indonesia. Dua pemain sepak bola tersebut adalah Mees Victor Joseph Hilgers dan Eliano Johannes Reijnders Lekatompessy. Meski menerima naturalisasi kedua pemain keturunan Belanda-Indonesia itu, Nuroji menilai naturalisasi tidak bisa dilakukan terus menerus.
Menurut Nuroji, pemerintah harus memiliki cara lain untuk membangun sepak bola nasional. Dia menegaskan bahwa kebijakan naturalisasi ke depannya harus dikurangi dan harus dibarengi dengan pembinaan pemain lokal. Untuk itu, Nuroji mendorong PSSI segera berbenah dan memperbaiki tata kelola sepak bola hingga ke tingkatan usia muda.
Menpora Dito Ariotedjo mengakui bahwa program naturalisasi hanyalah program jangka pendek. Dito menyampaikan naturalisasi pemain keturunan ditargetkan untuk menaikan peringkat FIFA tim nasional sepak bola Indonesia. Kendati demikian, kader Partai Golkar tersebut mengatakan pemerintah saat ini sedang membangun ekosistem sepak bola hingga usia dini. Dito yakin naturalisasi pemain keturunan akan dikurangi sambal menunggu lahirnya talenta muda Indonesia.
Di lain sisi, Dito juga menekankan bahwa pilihan untuk naturalisasi tersebut juga merupakan bagian dari hak asasi manusia. Dengan disepakatinya usulan kewarganegaraan Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, maka jumlah pemain naturalisasi di timnas Indonesia akan genap menjadi 14 pemain. Naturalisasi pemain sepak bola tersebut lancar dilaksanakan sejak 2022 lalu.