Beirut – Konflik bersenjata yang berkecamuk antara Israel dan Hizbullah di Lebanon terus menelan korban jiwa. Hingga kini, dilaporkan sebanyak 4.047 nyawa melayang akibat peperangan tersebut.
Menurut laporan dari AFP pada Rabu (4/12/2024), seminggu setelah gencatan senjata diberlakukan, Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengungkapkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 4.047 orang, sementara 16.638 lainnya mengalami luka-luka. Abiad menambahkan bahwa di antara korban tewas, terdapat 316 anak-anak dan 790 perempuan. Sebagian besar kematian terjadi setelah tanggal 15 September 2024.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah menyatakan kepada AFP bahwa ratusan pejuang kelompok tersebut telah gugur, meskipun tidak ada angka pasti yang diberikan. Di sisi lain, pihak berwenang Israel melaporkan bahwa setidaknya 82 tentara dan 47 warga sipil mereka tewas dalam konflik ini.
Israel meningkatkan intensitas serangannya di wilayah selatan Lebanon pada akhir September. Sebagai tanggapan, Hizbullah melancarkan serangan balasan ke Israel untuk mendukung sekutunya, Hamas. Meskipun gencatan senjata telah diberlakukan sejak minggu lalu, kedua belah pihak saling menuduh melakukan pelanggaran berulang kali.
Dalam pertempuran yang berlangsung, Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, melaporkan bahwa terjadi “67 serangan terhadap rumah sakit, termasuk 40 rumah sakit yang menjadi sasaran langsung,” yang mengakibatkan 16 orang tewas.
