Jakarta – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengusut dalang di balik penyerangan acara diskusi di Kemang serta pengadangan massa tak dikenal saat aksi Global Climate Strike.
Anies menegaskan bahwa kebebasan berbicara dan berpendapat merupakan salah satu prinsip demokrasi yang dilindungi oleh konstitusi dan harus dihormati oleh semua pihak. Ia mengecam keras aksi premanisme yang terjadi dalam dua agenda berbeda dalam dua hari berturut-turut.
Pada Sabtu (28/9), sejumlah orang membubarkan secara paksa diskusi Forum Tanah Air yang diadakan di salah satu hotel di Kemang, Jakarta Selatan. Diskusi tersebut dihadiri oleh beberapa tokoh penting seperti Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Rizal Fadhilah, Sunarko, serta Tata Kesantra dan Ida N Kusdianti selaku Ketua dan Sekretaris Jenderal Forum Tanah Air.
Din Syamsuddin mengungkapkan bahwa sejak pagi, sekelompok orang telah melakukan orasi dari atas mobil komando di depan hotel sebelum acara dimulai. Ketika acara hendak dimulai, massa tersebut masuk ke dalam ruangan dan mulai melakukan aksi perusakan.
Tim gabungan dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Selatan berhasil mengamankan lima orang terkait kasus pembubaran diskusi Forum Tanah Air di Kemang. Dua di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
Sementara itu, aksi dari puluhan lapisan masyarakat sipil yang menggemakan darurat demokrasi dan darurat iklim berakhir ricuh. Insiden ini terjadi karena massa tak dikenal mengadang peserta aksi di kawasan Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/9). Massa tak dikenal tersebut merebut atribut aksi dari peserta dan terlibat cekcok hingga menimbulkan kericuhan.
