Jakarta – Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menegaskan bahwa penunjukan posisi menteri dalam kabinet merupakan hak prerogatif presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap harapan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, yang menginginkan agar posisi Menteri Pendidikan di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diisi oleh kader Muhammadiyah.
Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, sebelumnya menyampaikan harapannya agar kader Muhammadiyah dapat mengisi posisi Menteri Pendidikan. Menanggapi hal ini, Anwar Abbas menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai siapa yang akan mengisi posisi tersebut sepenuhnya berada di tangan Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih.
Anwar Abbas menambahkan bahwa jika Prabowo meminta kader Muhammadiyah untuk mengisi posisi menteri, maka keputusan tersebut akan diserahkan kepada Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir. Anwar menegaskan bahwa para pengurus Muhammadiyah akan mendukung dan menerima keputusan yang diambil oleh Haedar Nashir.
Anwar Abbas juga menekankan bahwa jika Muhammadiyah diberikan kesempatan untuk mengisi posisi Menteri Pendidikan, maka kader yang dipilih haruslah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam dan pengalaman di bidang pendidikan. Hal ini penting agar kebijakan pendidikan yang diambil dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Di sisi lain, Anwar Abbas mengungkapkan bahwa Haedar Nashir sempat bertemu dengan Prabowo Subianto sekitar dua minggu yang lalu. Namun, Anwar mengaku belum mengetahui secara pasti isi pembahasan antara keduanya. Pertemuan ini menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan pembahasan terkait pengisian posisi menteri dalam kabinet mendatang.
