Apakah Susu Mengurangi Efektivitas Obat? Ini Klarifikasi dari PAFI

Redaksi
2 Min Read

HALUAN.CO – Dalam ranah kesehatan, sering kali beredar anggapan bahwa susu bisa mengurangi efektivitas obat-obatan tertentu. Namun, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menegaskan bahwa pernyataan ini tidak sepenuhnya akurat. PAFI menekankan pentingnya pemahaman yang benar mengenai interaksi antara makanan dan obat-obatan, termasuk susu.

Menurut PAFI Kabupaten Hulu Sungai Tengah (https://www.pafihulusungaitengahkab.org), beberapa jenis obat memang dapat terpengaruh oleh kandungan dalam susu, terutama yang mengandung kalsium tinggi. Kalsium dalam susu dapat berikatan dengan beberapa obat tertentu, seperti antibiotik golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon, sehingga mengurangi kemampuan obat untuk diserap tubuh. Oleh karena itu, apoteker menyarankan agar obat-obatan tertentu dikonsumsi dengan jeda waktu yang cukup jauh dari konsumsi susu atau produk dairy lainnya.

Namun, tidak semua obat memiliki interaksi negatif dengan susu. Sebagian obat dapat dikonsumsi bersama makanan atau susu tanpa mengurangi efektivitasnya. PAFI mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga medis atau apoteker. Hal ini penting untuk memastikan bahwa obat yang dikonsumsi bekerja dengan efektif dan aman.

Berita Lainnya  Tak hanya lumer di mulut, simak 7 manfaat labu bagi kesehatan

PAFI juga mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru mengikuti informasi yang belum teruji kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial. Konsultasi dengan apoteker atau dokter sangat penting untuk memastikan penggunaan obat yang tepat dan aman. Dengan berkonsultasi, masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan dapat dipercaya mengenai interaksi antara obat dan makanan.

PAFI menegaskan peran penting apoteker dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan obat dan makanan yang aman. Apoteker memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai interaksi obat dan makanan, sehingga dapat memberikan saran yang tepat kepada masyarakat. Dengan edukasi yang baik, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengonsumsi obat dan makanan, serta terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Berita Lainnya  Sengaja makan McD sehari 3 kali, pria ini sukses diet! BB turun 27kg dalam tiga bulan tanpa olahraga

Dalam kesimpulannya, PAFI menekankan bahwa tidak semua obat terpengaruh oleh susu. Penting bagi masyarakat untuk memahami interaksi antara obat dan makanan, serta selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat. Dengan demikian, efektivitas obat dapat terjaga dan kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *