HALUAN.CO – Di tengah masyarakat, sering kali beredar mitos bahwa susu dapat mengurangi efektivitas obat-obatan tertentu. Namun, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) menegaskan bahwa anggapan ini tidak sepenuhnya akurat. PAFI menekankan pentingnya pemahaman yang tepat mengenai interaksi antara makanan dan obat-obatan, termasuk susu.
Menurut PAFI Kabupaten Hulu Sungai Tengah (https://pafihulusungaitengahkab.org/)beberapa jenis obat memang dapat terpengaruh oleh kandungan dalam susu, terutama yang memiliki kadar kalsium tinggi. Kalsium dalam susu dapat berikatan dengan beberapa obat tertentu, seperti antibiotik dari golongan tetrasiklin dan fluorokuinolon, yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan obat untuk diserap oleh tubuh.
Oleh karena itu, apoteker menyarankan agar obat-obatan tertentu dikonsumsi dengan jeda waktu yang cukup jauh dari konsumsi susu atau produk olahan susu lainnya. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa obat dapat diserap dengan optimal oleh tubuh tanpa terpengaruh oleh kalsium dalam susu.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua obat memiliki interaksi negatif dengan susu. Beberapa obat dapat dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau susu tanpa mengurangi efektivitasnya. PAFI mengingatkan masyarakat untuk selalu mengikuti petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga medis atau apoteker.
PAFI juga mengimbau agar masyarakat tidak terburu-buru mempercayai informasi yang belum teruji kebenarannya, terutama yang beredar di media sosial. Konsultasi dengan apoteker atau dokter sangat penting untuk memastikan penggunaan obat yang tepat dan aman. Dengan demikian, masyarakat dapat terhindar dari potensi risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan obat yang tidak sesuai.
PAFI menegaskan peran penting apoteker dalam memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan obat dan makanan yang aman. Apoteker diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang terpercaya bagi masyarakat dalam memahami interaksi antara obat dan makanan, serta memberikan panduan yang tepat dalam penggunaan obat.
Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai interaksi antara susu dan obat, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam mengonsumsi obat-obatan dan makanan, sehingga efektivitas pengobatan dapat terjaga dengan baik.
