Jakarta – Militer Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada Kamis (8/8/2024) dilaporkan telah melancarkan serangan terhadap target Houthi di Hodeidah, provinsi barat Yaman. Ini merupakan serangan kedua yang terjadi dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Media Al-Masirah yang dikelola oleh Houthi melaporkan bahwa pesawat “pengintai” melakukan dua serangan di wilayah Al-Jabanah, Hodeidah. Namun, mereka tidak memberikan rincian lokasi spesifik atau informasi mengenai korban jiwa maupun kerusakan properti akibat serangan tersebut.
Serangan ini terjadi sehari setelah pasukan AS dan Inggris menyerang lokasi Houthi di provinsi Taiz. Komando Pusat AS menyatakan bahwa pasukannya telah berhasil menghancurkan dua pesawat nirawak Houthi, sebuah stasiun kontrol darat, dan tiga rudal jelajah antikapal di wilayah yang dikuasai oleh milisi tersebut.
Komando Pusat AS menambahkan bahwa senjata Houthi menimbulkan ancaman serius bagi kapal-kapal koalisi laut yang dipimpin oleh AS, serta kapal-kapal angkatan laut dan komersial lainnya yang beroperasi di perairan internasional.
Sebagai tanggapan terhadap serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan perairan lainnya, AS membentuk koalisi satuan tugas laut untuk melindungi kapal-kapal tersebut. Selain itu, AS juga menetapkan Houthi sebagai organisasi teroris dan melancarkan serangan terhadap Sanaa, Hodeidah, Saada, dan wilayah lain yang dikuasai oleh kelompok tersebut.
Houthi sendiri tampaknya mengabaikan serangan-serangan tersebut dan tuntutan internasional untuk de-eskalasi di Laut Merah. Sebaliknya, mereka memperluas operasi mereka ke Mediterania dan Samudra Hindia, serta berjanji untuk terus menyerang kapal-kapal hingga Israel mengakhiri perangnya di Jalur Gaza.
Pada Rabu, juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, mengatakan bahwa pasukan milisi menembakkan pesawat nirawak dan rudal balistik ke kapal-kapal perusak Angkatan Laut AS USS Cole dan USS Laboon di Teluk Aden. Selain itu, mereka juga menyerang kapal dagang Contship Ono dengan rudal balistik dan pesawat nirawak.
Menurut situs web Marinetraffic, Contship Ono adalah kapal kontainer yang berlayar di bawah bendera Liberia di Laut Merah pada Kamis setelah tiba di Pelabuhan Jeddah. Kelompok Houthi mengklaim bahwa kapal tersebut menjadi sasaran karena perusahaan induknya mengizinkan kapalnya berlayar ke pelabuhan Israel.