Jakarta – Aryono Miranat, pelatih ganda putra yang telah lama berkiprah di Pelatnas PBSI, memutuskan untuk tidak melanjutkan kariernya di sana. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan bahwa sudah saatnya bagi Aryono untuk kembali berkarya bersama klub Djarum, tempat di mana ia memulai karier kepelatihannya.
Dikenal dengan sapaan akrab Koh Ar, Aryono mengonfirmasi keputusannya ini ketika ditanya mengenai kelanjutannya melatih Fajar Alfian dan rekan-rekannya di Cipayung. Keputusan ini menandai akhir dari perjalanan panjang Aryono di Pelatnas PBSI, di mana ia telah memberikan kontribusi besar dalam mengembangkan bakat-bakat muda bulu tangkis Indonesia.
Di bawah kepemimpinan M. Fadil Imran, PBSI melakukan gebrakan dengan mengadakan rekrutmen terbuka untuk posisi pelatih teknik di Pelatnas. Langkah ini membuat semua posisi pelatih di Cipayung dikosongkan sementara, menunggu pengumuman pelatih baru yang akan mengisi posisi tersebut. PBSI membuka kesempatan bagi siapa saja, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk pelatih yang sebelumnya menjabat di Pelatnas PBSI.
Meskipun memiliki kesempatan untuk mengajukan diri kembali, Aryono memilih untuk tidak melakukannya. Ia lebih memilih untuk melanjutkan kariernya di klub Djarum pada musim depan. Aryono melihat langkah rekrutmen terbuka yang dilakukan PBSI sebagai terobosan positif yang dapat membawa angin segar bagi perkembangan bulu tangkis Indonesia.
Aryono memulai kariernya di Pelatnas PBSI sebagai asisten pelatih ganda putra. Ia juga pernah bekerja sama dengan Richard Mainaky dalam menangani sektor ganda campuran, sebelum akhirnya beralih ke ganda putri dan kembali ke ganda putra. Pengalaman ini membuat Aryono memiliki wawasan yang luas dalam melatih berbagai sektor di bulu tangkis.
Selama di Pelatnas, Aryono sempat menjadi asisten Herry Iman Pierngadi dalam melatih Kevin Sanjaya Sukamuljo dan rekan-rekannya. Kemudian, ia dipercaya menjadi pelatih kepala untuk Fajar Alfian dan timnya, sementara Herry IP memimpin sektor ganda campuran. Kontribusi Aryono dalam mengembangkan talenta muda di Pelatnas PBSI tidak dapat dipandang sebelah mata.