Jakarta – Pasukan Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (12/10) mengumumkan telah melancarkan serangan udara yang menargetkan berbagai lokasi ISIS di Suriah. Langkah ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk melemahkan kekuatan kelompok teroris tersebut di kawasan Timur Tengah.
Menurut laporan dari AFP, Komando Pusat AS menegaskan bahwa tidak ada korban sipil dalam serangan ini, berdasarkan penilaian kerusakan yang telah dilakukan. Serangan ini diharapkan dapat mengganggu kemampuan ISIS dalam merencanakan, mengatur, dan melancarkan serangan terhadap AS, sekutu, serta mitra-mitranya, termasuk warga sipil di seluruh wilayah.
Militer AS saat ini memiliki sekitar 900 tentara yang ditempatkan di Suriah. Mereka merupakan bagian dari koalisi internasional yang dibentuk untuk melawan ISIS. Koalisi ini didirikan pada tahun 2014 dengan tujuan membantu perlawanan terhadap ISIS yang telah menguasai sebagian besar wilayah Irak dan Suriah.
Sejak perang di Gaza berlangsung, pasukan dari koalisi anti-ISIS sudah menjadi sasaran puluhan kali oleh serangan pesawat nirawak dan tembakan roket di Irak dan Suriah. Sebagai tanggapan, pasukan AS telah melakukan beberapa serangan balasan terhadap kelompok militan di kedua negara tersebut.
Pasukan AS telah melancarkan serangan di dua lokasi terpisah di Suriah, pada bulan September lalu, yang mengakibatkan tewasnya 37 ‘operator teroris’, termasuk anggota ISIS dan afiliasi Al-Qaeda, Hurras al-Din.
