Jakarta – Kelompok Hizbullah telah meluncurkan rudal balistik yang menargetkan markas besar badan intelijen Israel, Mossad, yang terletak di dekat Tel Aviv. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan keprihatinan mendalam atas serangkaian serangan tersebut.
John, seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya, menyatakan bahwa masih ada jalan keluar untuk mengakhiri perang ini. Dia yakin bahwa ada ruang untuk solusi diplomatik yang dapat meredakan ketegangan yang sedang berlangsung.
Hizbullah mengklaim bahwa mereka telah menembakkan rudal balistik yang menargetkan markas besar Mossad. Menurut Hizbullah, serangan ini telah direncanakan di markas Mossad dan merupakan respons terhadap tindakan Israel.
Ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim serangan rudal balistik sejak pertempuran mereka dengan Israel yang telah berlangsung hampir setahun. Pertempuran ini dimulai setelah kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.
Sebelumnya, militer Israel melaporkan bahwa mereka telah mencegat sebuah rudal yang ditembakkan dari Lebanon setelah sirene berbunyi di Tel Aviv. Israel menyatakan bahwa serangan ini dilakukan untuk mendukung rakyat Gaza dan “membela Lebanon dan rakyatnya”.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam pertempuran lintas batas hampir setiap hari sejak kelompok Hamas melancarkan serangan besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada 7 Oktober.