AS Tinggalkan UNESCO, China: Bukan Sikap Negara Besar yang Bertanggung Jawab

Husni Rachma
3 Min Read
FILE PHOTO-The Chinese national flag is seen in front of the financial district Central on the Chinese National Day in Hong Kong, China October 1, 2022. REUTERS/Tyrone Siu

HALUAN.CO – Amerika Serikat kembali memutuskan keluar dari UNESCO, dan China mengecam keputusan tersebut sebagai tindakan yang tidak mencerminkan tanggung jawab sebagai negara besar.

“Ini bukan tindakan yang seharusnya diambil oleh negara besar yang bertanggung jawab,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, seperti dikutip dari AFP, Rabu (23/7/2025).

Ia menegaskan dukungan penuh pemerintah China terhadap peran UNESCO di kancah internasional.

“China selalu dengan tegas mendukung pekerjaan UNESCO,” lanjut Guo.

Menurut Guo, ini bukan kali pertama AS menarik diri dari lembaga tersebut, bahkan disertai dengan tunggakan kontribusi.

“Ini sudah ketiga kalinya AS menarik diri dari UNESCO, dan telah lama menunggak iuran keanggotaannya,” tuturnya.

China pun mengajak negara-negara lain untuk tetap menjunjung nilai kerja sama internasional di bawah naungan PBB.

“Kami menyerukan kepada semua negara untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap multilateralisme dan mengambil tindakan nyata untuk mendukung sistem internasional dengan PBB sebagai intinya,” tambahnya.

Berita Lainnya  7 Negara Sebelum Indonesia, Sudah Lama Terapkan Dua Kota Berbeda dengan Fungsi Pemerintahan dan Ekonomi

Gedung Putih pada Selasa (22/7) sebelumnya menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump memutuskan AS keluar dari UNESCO karena menilai lembaga itu berpihak pada Palestina dan menjalankan agenda yang dianggap memecah belah. Keputusan ini akan resmi berlaku mulai Desember 2026.

Langkah ini selaras dengan prinsip kebijakan “America First” yang selama ini memandang skeptis lembaga-lembaga internasional, termasuk PBB, WTO, dan NATO.

“UNESCO mendukung gerakan budaya dan sosial yang baik dan memecah belah yang sama sekali tidak sejalan dengan kebijakan akal sehat yang dipilih oleh rakyat Amerika,” ucap Anna Kelly, juru bicara Gedung Putih.

Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan lain menuduh UNESCO menganut ideologi globalis yang berlawanan dengan kepentingan nasional AS. Selain itu, mereka menyoroti keputusan organisasi tersebut dalam menerima Palestina sebagai negara anggota.

Berita Lainnya  Uni Eropa Naikkan Tarif Impor Mobil Listrik China: Apa Dampaknya?

“Sangat problematik, bertentangan dengan kebijakan AS, dan berkontribusi pada maraknya retorika anti-Israel,” ujar pernyataan tersebut.

Kepala UNESCO, Audrey Azoulay, mengungkapkan rasa kecewanya atas keputusan tersebut namun menyatakan bahwa organisasinya telah bersiap sebelumnya.

“Sudah diperkirakan, dan UNESCO telah bersiap untuk itu,” kata Azoulay. Pihak UNESCO pun menyebut bahwa pengaruh keuangan dari keluarnya AS relatif kecil terhadap program-program yang masih berlangsung.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *