“Ayok Ngopi”: Psikoedukasi Anti Ugal-Ugalan di Jalan oleh Mahasiswa Psikologi UNJA

Yuliana Adha
2 Min Read

HALUAN.CO – Mahasiswa Psikologi Universitas Jambi yang tergabung dalam komunitas RINGKAS menggelar program edukasi interaktif di SMAN 13 Kota Jambi.

Dengan tema keselamatan berkendara, kegiatan ini menyasar perilaku agresif di jalan yang banyak melibatkan remaja sebagai pelaku atau korban.

  1. Format Ngobrol Inspiratif, Bukan Sekadar Ceramah Kegiatan bertajuk “Ayok Ngopi (Ngobrol Pintar dan Inspiratif)” ini menawarkan pendekatan baru dalam edukasi remaja: menyenangkan, relevan, dan membumi. Psikoedukasi dilakukan dengan gaya yang cair, menjangkau siswa melalui obrolan, kuis, video, dan diskusi ringan.
  2. Perilaku Agresif di Jalan: Masalah Serius Remaja Materi utama berfokus pada aggressive driving berkendara dengan cara yang membahayakan, seperti menerobos lampu merah, adu cepat di jalan umum, dan saling salip ugal-ugalan. Fenomena ini tak lepas dari minimnya pengetahuan dan pengaruh lingkungan.
  3. Kolaborasi dengan Kepolisian dan Ahli Psikologi Perwakilan Kepolisian, Teguh Santiko Prasetyo dan Sandi Arifin, membawakan sesi awal dengan gaya komunikatif. Mereka menekankan pentingnya tanggung jawab dalam berkendara. “Jalan bukan tempat uji nyali. Berkendara itu tentang tanggung jawab, bukan sekadar adrenalin,” ujar Teguh.
  4. Lebih dari Sekadar Pengetahuan Para peserta diajak terlibat aktif, bukan hanya mendengar. Diskusi singkat, permainan edukatif, serta visualisasi dampak nyata dari tindakan sembrono di jalan membentuk pengalaman yang menyentuh sisi emosional siswa.
  5. Menumbuhkan Budaya Saling Menjaga Edukasi ini mendorong lahirnya komunitas pelajar yang saling peduli dan mengingatkan soal keselamatan berkendara. Harapannya, ini bisa menjadi gerakan kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, bukan hanya di jalan, tetapi juga dalam interaksi sosial remaja.
  6. Mendidik dengan Hati, Mengubah Lewat Aksi Kegiatan “Ayok Ngopi” membuktikan bahwa edukasi tidak harus kaku atau membosankan. Justru dengan pendekatan yang bersahabat dan menyentuh sisi emosional, pesan-pesan penting menjadi lebih mudah diterima dan diingat. Ini bukan hanya tentang lalu lintas ini tentang menjadi remaja yang sadar, peduli, dan bertanggung jawab.
Berita Lainnya  Prabowo dan DPR Komisi 1 Bahas RUU Pertahanan, Apa Saja Isinya?
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *