HALUAN.CO – Tren minuman matcha kian berkembang, khususnya di kota-kota besar melalui sajian-sajian seperti matcha latte, green tea cream frappuccino, hingga matcha milkshake.
Minuman ini berbahan bubuk teh hijau yang diproses secara khusus dibanding teh biasa, menghasilkan warna hijau terang serta rasa yang banyak digemari anak muda.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam Dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, matcha mengandung antioksidan yang bagus tetapi konsumsi secara berlebihan tetap memiliki risiko.
Jika dikonsumsi terlalu banyak, matcha dapat memicu gejala seperti gelisah, jantung berdetak cepat, atau insomnia karena kafein dan tanin tinggi.
Lebih lanjut, varian – varian matcha yang sudah dicampur krimer, banyak gula atau susu tinggi lemak bisa menjadi sumber kalori besar.
Akibatnya, minuman yang tampak sehat bisa berubah menjadi faktor risiko untuk obesitas, penyakit jantung, stroke, hingga diabetes tipe 2.
Dengan demikian, meskipun minuman matcha punya potensi manfaat, konsumsinya tetap perlu dikontrol.
Memilih produk dengan bahan minimal, mengatur porsi, dan memperhatikan kondisi tubuh adalah kunci agar tren ini dapat dinikmati tanpa membahayakan kesehatan.
