Jakarta – Pada pagi hari Kamis, aparat penegak hukum Korea Selatan mengadakan penggeledahan di Bandara Muan serta kantor Jeju Air. Tindakan ini diambil sebagai bagian dari investigasi menyusul kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Boeing 737-800 milik maskapai tersebut, yang merenggut nyawa 179 orang.
Pasca insiden tersebut, pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa seluruh pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan di negara itu akan menjalani pemeriksaan khusus. Fokus utama dari pemeriksaan ini adalah pada roda pendaratan, yang diduga menjadi salah satu faktor dalam kecelakaan yang terjadi pada hari Minggu lalu.
Sebelumnya, pihak berwenang menyatakan bahwa terdapat 101 pesawat dengan model yang sama yang dioperasikan oleh enam maskapai penerbangan berbeda di Korea Selatan. Hal ini menambah urgensi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh guna memastikan keselamatan penerbangan di masa mendatang.
Tim penyelidik dari Korea Selatan, bersama dengan penyelidik dari Amerika Serikat dan Boeing, telah berada di lokasi kecelakaan di Muan barat. Mereka berupaya untuk mengungkap penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Dua black box telah berhasil ditemukan dan saat ini sedang dalam proses decoding untuk mendapatkan data penting yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut.
Pihak berwenang Korea Selatan telah menyelesaikan ekstraksi awal data dari perekam suara kokpit. Namun, perekam data penerbangan mengalami kerusakan dan harus dikirim ke Amerika Serikat untuk analisis lebih lanjut.