Jakarta – Semua penerbangan di dua bandara utama Shanghai dibatalkan pada hari Minggu akibat kedatangan topan kuat yang membawa angin kencang dan hujan lebat, Topan Bebinca. Topan ini diprediksi akan menerjang daratan di sepanjang pesisir timur China yang padat penduduk antara hari Minggu malam dan Senin (16/9/2024) pagi. Kementerian Manajemen Darurat Beijing telah mengeluarkan peringatan terkait hal ini.
Berdasarkan laporan yang dikutip dari AFP, pembatalan penerbangan ini dilakukan pada pukul 20.00 malam kemarin. Bandara yang terdampak adalah Bandara Internasional Pudong dan Bandara Hongqiao. Pembatalan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk menghindari risiko yang lebih besar akibat cuaca ekstrem yang dibawa oleh Topan Bebinca.
Berdasarkan Channel News Asia (CNA), Singapore Airlines (SIA), maskapai tetangga Indonesia, juga terkena dampak. Empat penerbangan ke dan dari Bandara Shanghai Pudong pada Minggu dan Senin telah dibatalkan karena kondisi cuaca yang disebabkan oleh badai tersebut. Selain itu, dua penerbangan SIA sebelumnya ke dan dari Shanghai pada hari Minggu juga dijadwalkan ulang.
Sebelumnya, stasiun kereta api Shanghai juga telah menangguhkan beberapa layanan untuk memastikan keselamatan penumpang. Pemerintah Shenzhen juga mengumumkan bahwa kereta ke dan dari Shanghai akan dihentikan sementara. Selain itu, beberapa resor di Shanghai, termasuk Shanghai Disney Resort, Jinjiang Amusement Park, dan Shanghai Wild Animal Park, telah ditutup sementara. Sebagian besar perjalanan feri ke dan dari Pulau Chongming, pulau terbesar ketiga di China yang dikenal sebagai “gerbang menuju Sungai Yangtze”, juga dihentikan.
Kementerian Penanggulangan Bencana China dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu menyebutkan bahwa Topan Bebinca akan menyebabkan hujan lebat hingga sangat lebat. Bahkan, diperkirakan akan ada hujan badai lokal yang lebat atau sangat lebat antara hari Minggu dan Selasa. Kantor cuaca juga telah mengeluarkan peringatan topan oranye sejak Minggu, yang merupakan peringatan tertinggi kedua dalam sistem empat tingkat untuk beberapa distrik di Shanghai dan wilayah provinsi terdekat.
Menurut para ahli, China merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, menurut ilmuwan mendorong perubahan iklim dan membuat cuaca ekstrem lebih sering terjadi dan intens. Pekan lalu, Topan Yagi juga mengacaukan Hainan, China, menewaskan empat orang dan melukai 95 lainnya.