Jakarta – Pemerintah berencana meluncurkan produk Bahan Bakar Minyak (BBM) baru dengan kandungan sulfur rendah pada 1 September 2024. Produk BBM ini akan memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah dibandingkan dengan BBM bersubsidi yang ada saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa pemerintah akan meluncurkan produk BBM rendah sulfur yang sesuai dengan standar Euro 4. Peluncuran ini akan berbarengan dengan sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran, yang juga akan dimulai pada 1 September 2024.
Menurut Airlangga, pemerintah akan memulai sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran pada tanggal yang sama. Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membatasi penyaluran BBM bersubsidi. Keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi antar menteri, yang melibatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, pada Selasa (16/7/2024) siang.
Saat ini, pemerintah tengah mempersiapkan berbagai skenario untuk penyaluran BBM bersubsidi yang tepat sasaran. Hasil dari rapat koordinasi tersebut akan disampaikan terlebih dahulu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan penekanan bahwa tidak akan ada pembatasan dalam penyaluran BBM.
Sejalan dengan pernyataan Airlangga, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Aditiyawarman, juga mengonfirmasi rencana peluncuran produk BBM rendah sulfur oleh Pertamina. Produk BBM baru ini akan dijual di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta sebagai tahap awal. Pertamina siap menghadirkan produk BBM baru yang khususnya memiliki kandungan sulfur rendah.
Produk BBM baru ini akan diproduksi di Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Jenis BBM baru ini adalah ‘diesel’, bukan BBM jenis bensin. Taufik menjelaskan bahwa saat ini Kilang Pertamina sudah mampu memproduksi sebanyak 900 ribu barel per bulan untuk spesifikasi BBM dengan kandungan sulfur 50 PPM.
