Jakarta – Kementerian Keuangan melaporkan bahwa total belanja negara mencapai Rp 1.930,7 triliun pada Agustus 2024. Angka ini mencerminkan 58,1% dari pagu anggaran tahun ini. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan bahwa pertumbuhan belanja negara sangat kuat sejak awal tahun. Faktor utama yang mendorong peningkatan ini adalah belanja kebutuhan Pemilu pada awal tahun serta belanja bantuan sosial (Bansos) terkait fenomena El-Nino.
Di sisi lain, pendapatan negara tercatat sebesar Rp 1.777 triliun atau 63,4% dari target yang telah ditetapkan. Namun, pendapatan ini mengalami kontraksi sebesar 2,5% secara tahunan. Meskipun demikian, Sri Mulyani tetap optimis bahwa kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 masih sesuai dengan prediksi awal.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa belanja negara yang kuat ini didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, adanya kebutuhan belanja untuk Pemilu yang dilaksanakan pada awal tahun. Kedua, belanja bantuan sosial yang ditujukan untuk mengatasi dampak dari fenomena El-Nino. Kedua faktor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan belanja negara.
Meskipun belanja negara menunjukkan pertumbuhan yang kuat, pendapatan negara menghadapi tantangan tersendiri. Kontraksi sebesar 2,5% secara tahunan menunjukkan adanya penurunan dalam penerimaan negara.