
HALUAN.CO – Idul Adha momen yang sangat berarti bagi umat Muslim di seluruh dunia.
Selain sebagai waktu berkurban, Idul Adha juga identik dengan tradisi berbagi daging kepada keluarga dan tetangga. Daging yang dibagikan biasanya diolah menjadi berbagai hidangan lezat seperti sate, gulai, tengkleng, dan semur.
Namun, di balik kenikmatan tersebut, terdapat risiko akibat konsumsi daging merah secara berlebihan.
Daging merah, yang berasal dari hewan mamalia berkaki empat seperti kambing, domba, sapi, dan kerbau, memang dikenal sebagai sumber protein yang baik.
Namun, mengonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Ahmad Akbar, Sp.PD, menjelaskan bahwa sejumlah penelitian menunjukkan adanya peningkatan kasus stroke setelah Idul Adha yang diakibatkan oleh konsumsi daging secara berlebihan.
Menurut dr. Ahmad Akbar, konsumsi daging yang berlebihan dapat memicu hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas, yang semuanya merupakan faktor risiko stroke.
Oleh sebab itu, ia menyarankan agar orang dewasa membatasi konsumsi daging sekitar 50-100 gram per hari selama Idul Adha. Bagi mereka yang sudah menderita stroke, batas konsumsi yang aman adalah sekitar 25-50 gram per hari.
Selain membatasi jumlah konsumsi, penting juga memperhatikan bagian daging yang dipilih dan cara pengolahannya.
Dr. Akbar menyarankan memilih daging rendah lemak dan menghindari daging olahan.
Daging sapi rendah lemak umumnya terdapat di bagian paha belakang (round), punggung belakang (sirloin atau has luar), dan sekitar pinggang (loin). Untuk domba, daging yang rendah lemak biasanya terdapat di bagian kaki, lengan, atau pinggang.
Cara memasak yang lebih sehat adalah dengan memanggang atau merebus daging.
Disarankan pula menghindari metode pengolahan yang menggunakan banyak minyak, garam, dan gula. “Pengelolaan makanan yang baik sangat penting untuk mengurangi risiko kesehatan,” tambah dr. Akbar.
Dr. Akbar menegaskan bahwa kunci konsumsi daging merah adalah tidak berlebihan. Dengan mengonsumsi daging secara bijak dan mengolahnya dengan cara sehat, risiko kesehatan dapat diminimalisir.