HALUAN.CO – Siapa sangka, fenomena cahaya utara atau aurora ternyata dapat disaksikan di benua Asia. Mohe, sebuah kota di ujung utara China, menjadi satu-satunya tempat di kawasan ini yang menawarkan pengalaman melihat aurora borealis secara langsung.
Aurora selama ini dikenal sebagai daya tarik utama di negara-negara Nordik seperti Norwegia dan Islandia. Namun, Mohe—yang kerap dijuluki sebagai “kutub utara”-nya Tiongkok—menjadi alternatif bagi para pemburu aurora dari Asia.
Kota ini terkenal akan suhu ekstremnya. Suhu terendah yang pernah tercatat di Mohe adalah -53 derajat Celcius, menjadikan wilayah ini salah satu tempat terdingin di China. Bahkan, musim dingin bisa berlangsung hingga delapan bulan setiap tahunnya.
Selain es dan salju yang tak kunjung mencair, Mohe kini mencuri perhatian karena aurora yang menghiasi langit Heilongjiang, khususnya di kawasan Beiji Village. Warna-warni aurora yang memantul di langit—dari merah hingga ungu—muncul sebagai hasil interaksi partikel angin matahari dengan atmosfer bumi, seperti halnya aurora di kutub utara lainnya.
Lokasi geografis Mohe yang berada di lintang tinggi menjadikannya satu-satunya titik di Asia Timur yang memungkinkan visibilitas aurora borealis secara optimal. Tak heran, kota ini mulai dilirik sebagai destinasi baru bagi para pelancong pencari cahaya utara.
Menurut China.org.cn, peningkatan perjalanan menuju Mohe menunjukkan tren yang kuat. Layanan kereta api dari dan ke kota ini meningkat sebesar 145%, dan sekitar 65.000 turis dilayani Stasiun KA Mohe setiap tahun. Meski bukan seluruhnya untuk melihat aurora, data ini mengindikasikan semakin tingginya minat terhadap pengalaman unik tersebut.