Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin hari ini bertolak ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia ini akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam memimpin Sidang Kabinet terakhir yang dijadwalkan besok.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya mengungkapkan bahwa sidang kabinet di IKN kemungkinan akan menjadi rapat paripurna terakhir di masa pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Semua Menteri Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 serta kepala lembaga negara diagendakan hadir dalam agenda di IKN besok.
Ma’ruf Amin telah mengajukan pengunduran diri dari Kabinet per 22 September 2024. Sebelum mundur, kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini menyatakan harus menyelesaikan banyak urusan administrasi negara, termasuk Sidang Kabinet terakhir ini.
Presiden Jokowi telah terlebih dahulu datang ke IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Kamis pagi. Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Kepala Negara sebelumnya mendarat di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan. Lalu melanjutkan perjalanan ke Helipad MBH Kawasan IKN dan tiba sekitar pukul 11.00 WITA.
Jokowi diagendakan melaksanakan pertemuan dan memberikan pengarahan kepada para pejabat TNI dan Polri Tahun 2024 di Ruang Nusantara, Istana Negara, IKN, pada hari ini. Deputi Protokol dan Sekretariat Media Yusuf Permana menjelaskan, selama di IKN dalam tiga hari ke depan, Presiden tetap akan melakukan Groundbreaking atau peletakan batu pertama proyek di IKN.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Komandan Paspampres Mayjen TNI Achiruddin, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana, turut membersamai Presiden Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi Kalimantan.
Agenda Sidang Kabinet di IKN pada Jumat ini bukan yang pertama digelar. Pada 12 Agustus 2024, Jokowi juga memimpin rapat paripurna dengan pembahasan pentingnya proyek Nusantara.
Presiden Jokowi maupun Wakil Presiden Ma’ruf Amin telah menyampaikan salam perpisahannya di depan publik. Kepala negara bahkan beberapa kali meminta maaf atas kesalahannya selama menjabat.
