Jakarta – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengisyaratkan potensi penurunan suku bunga pada kuartal IV tahun ini. Saat ini, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di level 6,25 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility tetap berada di angka 5,5 persen dan suku bunga lending facility tetap sebesar 7 persen.
Pada kuartal III ini, BI akan memusatkan perhatian pada berbagai langkah kebijakan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah yang mengalami depresiasi. Perry Warjiyo menyatakan bahwa penguatan rupiah akan didukung oleh masuknya investasi portofolio asing ke Indonesia. Hal ini disebabkan oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan current account deficit (CAD) yang juga rendah, serta perekonomian yang masih kuat.
Perry menambahkan bahwa masuknya investasi portofolio asing ke Indonesia akan memberikan dorongan positif bagi penguatan nilai tukar rupiah. Imbal hasil yang menarik di pasar Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang menarik minat investor asing. Selain itu, inflasi yang terkendali dan defisit transaksi berjalan yang rendah juga menjadi indikator positif bagi stabilitas ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menentukan langkah-langkah kebijakan yang tepat. Perry Warjiyo menegaskan bahwa BI akan selalu siap mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah. Salah satu langkah yang dipertimbangkan adalah penurunan suku bunga pada kuartal IV tahun ini, jika kondisi ekonomi memungkinkan.