Chicago – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meneteskan air mata saat menyampaikan pidato perpisahan dalam Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) yang berlangsung di Chicago pekan ini. Biden mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan yang terbaik untuk negaranya selama puluhan tahun, meskipun tak luput dari kesalahan.
Biden yang emosional mendapatkan tepuk tangan meriah saat menyampaikan pidato perpisahan dalam forum DNC pada Senin (19/8) malam, setelah Wakil Presiden AS Kamala Harris muncul secara mengejutkan untuk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Biden karena telah menjadi presiden yang “luar biasa”.
Dalam sebuah momen emosional yang dilaporkan oleh France24 dan The Telegraph pada Selasa (20/8/2024), Presiden Joe Biden naik ke panggung setelah diperkenalkan oleh putrinya, Ashley, di hadapan para hadirin. Setelah berpelukan dengan putrinya, Biden tampak mengusap air matanya menggunakan sapu tangan yang diambil dari saku celananya.
Biden kemudian berdiri di podium dan terdiam sejenak, sementara teriakan “We love you, Joe” menggema dari para hadirin. Dia kembali menggunakan sapu tangan untuk mengusap hidungnya sebelum melambaikan tangan kepada penonton, yang tampak memegang poster bertuliskan “We (heart) Biden.”
Biden seharusnya mengklaim pencalonan presiden dari Partai Demokrat dalam konvensi tersebut. Namun, kurang dari sebulan sebelum acara itu, dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pencalonan dan menyerahkan tongkat estafet kepada Wakil Presiden Kamala Harris, yang akan ditetapkan sebagai calon presiden resmi Partai Demokrat dalam konvensi ini.
Berbicara dengan jelas dan penuh semangat, Biden membahas soal rekam jejaknya sebagai Presiden AS dan sebagai Senator dalam karier politiknya yang telah berlangsung selama hampir setengah abad.
Pidato perpisahan Biden ini berlangsung selama nyaris satu jam, dengan sebagian besar dia menjelaskan warisannya sebagai Presiden AS saat dia bersiap meninggalkan Gedung Putih empat tahun lebih awal dari yang diharapkan.
Biden terpaksa mundur dari pilpres setelah berbulan-bulan kekhawatirannya meningkat karena persoalan usia dan kesehatannya. Pendorong terakhir bagi Biden untuk mengambil keputusan mundur adanya penampilan debatnya melawan capres Partai Republik, Donald Trump, yang menuai banyak kritikan.
Dalam pidatonya, Biden kembali melontarkan pujian dan dukungan untuk Harris. Dia menyebut sang Wapres AS itu sebagai Presiden AS selanjutnya, dan mengatakan bahwa: “Memilih Kamala adalah keputusan pertama yang saya buat sebagai calon kita dan keputusan terbaik yang saya ambil sepanjang karier saya.”
Biden mengatakan bahwa Kamala akan menjadi “seorang presiden yang dihormati oleh para pemimpin dunia karena dia sudah demikian saat ini” dan akan menjadi “presiden bersejarah yang memberikan pengaruhnya pada masa depan Amerika”.