Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa anomali iklim La Nina dengan intensitas lemah akan muncul pada akhir Agustus. Fenomena ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terutama di wilayah timur Indonesia.
La Nina adalah fenomena iklim yang ditandai dengan anomali suhu permukaan laut (SST) yang berpusat di daerah tropis Samudera Pasifik, tepatnya di sebelah barat Ekuador dan Peru. Fenomena ini menyebabkan curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya di berbagai belahan dunia.
La Nina dan El Nino merupakan bagian dari El Nino-Southern Oscillation (ENSO). El Nino memicu kekeringan global, sementara La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan. Fenomena ini dikategorikan sebagai El Nino jika suhu di wilayah Pasifik lebih panas dari normalnya (di atas 0,5 derajat Celsius), dan sebagai La Nina jika suhunya di bawah -0,5 derajat Celsius. Kondisi netral terjadi jika suhu berada di antara 0,5 hingga -0,5 derajat Celsius.
Dwikorita Karnawati, mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) yang kini menjabat sebagai Kepala BMKG, menyatakan bahwa kemunculan La Nina akan meningkatkan curah hujan di wilayah timur dan utara Indonesia. Meski demikian, ia juga mengungkapkan bahwa efek La Nina bisa mencapai sebagian wilayah Sumatra.
Di sisi lain, Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, menjelaskan bahwa efek La Nina tidak begitu berdampak pada wilayah barat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengaruh anomali iklim yang berpusat di Samudra Hindia, yaitu Indian Ocean Dipole (IOD).
Ardhasena juga memastikan bahwa provinsi-provinsi yang saat ini sering diguyur hujan, terutama di bagian timur dan utara Indonesia, bukan disebabkan oleh La Nina, melainkan lebih karena faktor musim reguler.
Menurut data dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) per 12 Agustus, status sistem peringatan ENSO saat ini masih berada pada “La Nina Watch.” Hal ini menunjukkan bahwa meskipun La Nina diprediksi akan muncul, intensitasnya masih dalam pengawasan dan belum mencapai tingkat yang signifikan.