Jakarta – Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memberikan klarifikasi terkait potensi gempa di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut yang disebut tinggal menunggu waktu. Menurut Daryono, pembahasan mengenai potensi gempa di wilayah tersebut bukanlah hal baru, bahkan sudah dibahas sebelum terjadinya gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004.
Daryono menjelaskan bahwa BMKG hanya mengingatkan kembali keberadaan Zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut sebagai potensi yang diduga oleh para ahli sebagai zona kekosongan gempa besar (seismic gap) yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Seismic gap ini perlu diwaspadai karena dapat melepaskan energi gempa signifikan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Daryono menegaskan bahwa pembahasan kembali mengenai potensi gempa di zona Megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tidak ada kaitannya secara langsung dengan peristiwa gempa kuat bermagnitudo 7,1 yang berpusat di Tunjaman Nankai dan mengguncang Prefektur Miyazaki, Jepang. Gempa yang terjadi pada 8 Agustus 2024 tersebut memicu tsunami kecil dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan ilmuwan, pejabat negara, dan publik di Jepang mengenai potensi terjadinya gempa dahsyat di Megathrust Nankai.
Berdasarkan catatan sejarah, gempa besar terakhir di Tunjaman Nankai, Jepang, terjadi pada tahun 1946 dengan umur seismic gap 78 tahun. Sementara itu, gempa besar terbaru di Selat Sunda terjadi pada tahun 1757 dengan usia seismic gap 267 tahun. Adapun gempa besar di Mentawai-Siberut terjadi pada tahun 1797 dengan masa seismic gap 227 tahun. Menurut Daryono, kedua seismic gap di Indonesia tersebut memiliki periodisitas yang jauh lebih lama dibandingkan dengan Tunjaman Nankai, Jepang.
Daryono menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu memprediksi gempa dengan tepat dan akurat dari segi waktu, lokasi, dan kekuatannya. Oleh karena itu, BMKG mengimbau warga untuk tetap tenang dan beraktivitas normal seperti biasa, seperti melaut, berdagang, dan berwisata di pantai. BMKG selalu siap memberikan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap menjalankan aktivitas sehari-hari dengan normal. BMKG juga menegaskan komitmennya untuk terus memberikan informasi terkini mengenai gempabumi dan peringatan dini tsunami dengan cepat dan akurat. Masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak jelas sumbernya.