Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan mengenai potensi hujan es yang diperkirakan akan melanda beberapa wilayah di Jawa Barat. Plt Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa fenomena ini diprediksi berpeluang terjadi dalam 2-3 hari ke depan.
BMKG mengidentifikasi beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan es, antara lain Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Cianjur.
Dwikorita juga mengingatkan masyarakat agar tidak mengonsumsi bongkahan es yang turun bersama hujan es. Hal ini dikarenakan bongkahan es tersebut bisa mengandung zat-zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa hujan es terjadi akibat labilitas udara yang memicu pertumbuhan awan konvektif, khususnya awan Cumulonimbus. Awan ini dikenal dengan potensi menghasilkan cuaca ekstrem, termasuk hujan es.
Dwikorita menambahkan bahwa bongkahan es yang turun bersama hujan es terbentuk karena tekanan udara. Saat awan Cumulonimbus terbentuk dan membumbung tinggi, suhu udara semakin rendah seiring ketinggian. Bahkan, suhu bisa mencapai minus 60 derajat Celcius, yang menyebabkan terbentuknya bongkahan es.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah yang berpotensi terkena hujan es untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan untuk tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak dan selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG.