Jakarta – Jet-jet tempur Israel melancarkan serangan besar-besaran di Lebanon selatan pada Kamis malam waktu setempat. Serangan ini dilaporkan sebagai yang paling hebat dalam hampir setahun terakhir konflik di wilayah tersebut.
Mengutip Reuters, Jumat (20/9/2024), jet-jet tempur Israel menyerang sekitar 100 target yang diklaim sebagai “peluncur roket” milik Hizbullah, yang terdiri dari sekitar 1.000 barel amunisi. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi serangan ini.
Serangan hebat ini merupakan kelanjutan dari serangkaian serangan awal minggu ini yang dikaitkan oleh Lebanon dan Hizbullah dengan Israel. Dalam serangan tersebut, terjadi ribuan ledakan pada perangkat radio komunikasi, pager, dan walkie talkie milik anggota Hizbullah dan mereka yang terkait, menewaskan 37 orang dan melukai sekitar 3.500 orang di Lebanon.
“Dalam operasi Kamis malam, Israel meluncurkan puluhan bom di Lebanon selatan,” kata tiga sumber keamanan Lebanon. Meskipun demikian, belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa dari serangan ini.
Kemarin siang, sejumlah sumber media asing melaporkan bahwa Israel meluncurkan serangan “bom” sonik melalui jet-jet bombernya yang melintasi langit Beirut. Serangan ini menyebabkan gedung-gedung di ibu kota bergetar dan pecahan terjadi di beberapa tempat.
Sebelumnya, Israel telah mengumumkan perluasan tujuan perang mereka, dari hanya menargetkan Hamas di Gaza menjadi juga menargetkan Hizbullah, kelompok bersenjata di Lebanon Selatan. Pengumuman ini dilakukan pada Senin, menyusul serangan lintas batas yang sering terjadi antara Hizbullah dan Israel, yang menyebabkan kebakaran hebat dan memaksa ratusan warga dievakuasi.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk mengembalikan puluhan ribu penduduk ke rumah mereka di Israel utara. Hizbullah sendiri menembaki Israel sebagai bentuk protes terhadap serangan ke Gaza Palestina yang kini telah menewaskan lebih dari 41.000 orang.
