Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan, mengungkapkan bahwa serangkaian perjalanan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri bertujuan untuk menghindari kesan campur tangan dalam pemilihan kepala daerah yang akan berlangsung akhir bulan ini. Budi Gunawan menekankan pentingnya netralitas pemerintah dalam memastikan pemilu berjalan dengan lancar dan adil.
Dalam pernyataannya, Budi Gunawan menjelaskan bahwa pemerintah akan terus mengingatkan para penyelenggara negara untuk menjaga netralitas selama proses pemilu. Hal ini disampaikan saat Budi ditanya mengenai dukungan terbuka Prabowo terhadap calon gubernur Ahmad Luthfi dan wakil gubernur Taj Yasin Maimoen dalam Pilkada Jawa Tengah. Budi, yang pernah menjadi Ajudan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, menegaskan bahwa Prabowo, baik sebagai kepala pemerintahan maupun kepala negara, tetap bersikap netral.
Budi juga menambahkan bahwa setiap calon memiliki kebebasan untuk meminta dukungan dari siapa pun. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Prabowo bersikap netral, para calon tetap memiliki hak untuk mencari dukungan dari berbagai pihak.
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke beberapa negara, termasuk Cina, Amerika Serikat, Peru, Brazil, dan Inggris. Cina menjadi negara pertama yang dikunjungi Prabowo. Selama kunjungan ini, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengambil alih tugas presiden selama 16 hari, mulai dari 8 hingga 23 November 2024, sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 2024 yang ditandatangani oleh Prabowo pada 8 November.
Sebelum berangkat ke luar negeri, Prabowo menginstruksikan agar pemerintahan tetap bersih dari muatan persaingan politik dalam mensosialisasikan kebijakan. Dalam sidang kabinet yang digelar pada Rabu lalu, Prabowo meminta seluruh anggota Kabinet Merah Putih untuk menghubunginya jika ada urusan penting selama ia berada di luar negeri.
Prabowo menegaskan bahwa kunjungan kenegaraan ke negara-negara seperti Cina dan Amerika Serikat, serta kunjungan kerja ke Inggris, merupakan hal yang tidak bisa dihindari. Menurutnya, lawatan ini memiliki nilai strategis yang penting bagi Indonesia. Sebagai mantan Menteri Pertahanan, Prabowo juga menekankan pentingnya keterlibatan dalam perundingan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil untuk menyelesaikan masalah ekonomi yang krusial.
Prabowo meminta Kabinet Merah Putih untuk bekerja keras, terutama dalam mempersiapkan pelaksanaan program yang telah dicanangkan untuk tahun 2025.