Jakarta – Muhaimin Iskandar, yang lebih dikenal dengan panggilan Cak Imin, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), melontarkan ancaman keras kepada para kader partainya. Ia menegaskan akan mencopot kader PKB dari kursi legislatif jika mereka tidak bersungguh-sungguh dalam memenangkan pasangan calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah dan Lukmanul Khakim, pada Pilkada Jatim 2024 mendatang.
Dalam sebuah kampanye akbar yang dihadiri oleh puluhan ribu warga Jawa Timur, Cak Imin menyampaikan pesan pentingnya mendukung pasangan Luluk-Lukman. Ia mengajak masyarakat untuk memilih pasangan nomor urut 1 tersebut pada tanggal 27 September 2024. Kampanye ini menjadi momen krusial bagi PKB untuk menunjukkan dukungan penuh terhadap pasangan calon yang diusungnya.
Cak Imin, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran, menyoroti kondisi Jawa Timur yang menurutnya masih stagnan. Ia menegaskan bahwa perubahan diperlukan agar provinsi ini dapat maju. Menurutnya, perubahan tersebut hanya bisa diwujudkan oleh sosok Luluk dan Lukman, yang dianggap sebagai kader militan dan matang, siap berjuang untuk kepentingan rakyat.
Keputusan PKB untuk mengusung pasangan Luluk-Lukman bukanlah keputusan yang diambil secara sembarangan. Cak Imin menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan hasil dari analisis dan diskusi panjang dengan berbagai tokoh dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa PKB serius dalam memilih calon yang dianggap mampu membawa perubahan positif bagi Jawa Timur.
Sebagai Ketua Umum PKB, Cak Imin mengeluarkan ultimatum kepada seluruh kader PKB di Jawa Timur. Ia menuntut agar mereka bergerak aktif dan berperan dalam memenangkan pasangan Luluk-Lukman pada Pilgub Jatim 2024. Ultimatum ini menunjukkan betapa seriusnya PKB dalam memenangkan Pilkada Jatim.
Cak Imin menegaskan bahwa ultimatum yang dikeluarkannya memiliki konsekuensi tegas. PKB tidak main-main dalam menghadapi Pilgub Jatim ini. Bahkan, ia menambahkan bahwa jika ada kader yang tidak serius dalam memenangkan pasangan Luluk-Lukman, maka mereka akan dipecat dari partai.