Jakarta – Dalam upaya mengungkap tabir kecelakaan udara yang merenggut 179 jiwa, aparat penegak hukum Korea Selatan telah menggeledah kantor Jeju Air serta kantor operator Bandara Internasional Muan. Langkah ini juga diiringi dengan pelarangan CEO Jeju Air untuk meninggalkan negeri.
Menurut laporan dari Reuters pada Jumat (3/1/2025), penyidik kepolisian menyisir kantor operator bandara dan otoritas penerbangan kementerian transportasi di wilayah barat daya Muan, serta markas besar Jeju Air di Seoul pada Kamis (2/1). Tujuan dari penggeledahan ini adalah untuk menyita dokumen dan materi yang berkaitan dengan operasional dan pemeliharaan pesawat, serta pengelolaan fasilitas bandara.
Pejabat kepolisian setempat menyatakan bahwa CEO Jeju Air, Kim E-bae, bersama beberapa pejabat lainnya yang tidak disebutkan namanya, telah dilarang meninggalkan negara. Mereka dianggap sebagai saksi kunci yang berpotensi menghadapi dakwaan atas kelalaian yang menyebabkan kematian, yang dapat berujung pada hukuman penjara hingga lima tahun atau denda sebesar 20 juta won ($13.600).
Direktur Jeju Air menyatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama sepenuhnya dengan kepolisian dalam penyelidikan ini. Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk mendukung proses hukum dan mencari tahu penyebab kecelakaan tragis tersebut.
Diketahui bahwa pesawat Jeju Air 7C2216, yang berangkat dari Bangkok, Thailand, menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya, mengalami kecelakaan pada Minggu (29/12/2024). Dalam insiden pesawat ini mengakibatkan 179 orang tewas dan hanya dua orang berhasil selamat.
Dua awak pesawat yang berhasil diselamatkan duduk di bagian ekor Boeing 737-800. Seorang pejabat kementerian transportasi menyatakan bahwa salah satu korban selamat masih dalam kondisi kritis, sementara yang lainnya sedang menjalani perawatan akibat luka-luka yang dideritanya.
Tim investigasi terus bekerja keras untuk mengungkap penyebab dari kecelakaan maut tersebut. Proses konversi data dari perekam suara kokpit ke berkas audio, yang dapat memberikan informasi penting mengenai menit-menit terakhir penerbangan, telah selesai dilakukan pada hari Kamis.