Jakarta – China kembali menegaskan supremasinya dalam ranah inovasi teknologi dengan sukses mengembangkan transmisi laser beresolusi tinggi dari satelit ke bumi, yang diyakini sebagai bagian dari teknologi 6G. Langkah ini dianggap sebagai lompatan besar dalam dunia komunikasi dan diklaim telah melampaui kemampuan transmisi yang dimiliki oleh Starlink, perusahaan milik Elon Musk.
Chang Guang Satellite Technology Co, perusahaan yang mengoperasikan Jilin-1, konstelasi satelit penginderaan jauh komersial terbesar di dunia, mengumumkan bahwa mereka berhasil mencapai kecepatan transmisi data hingga 100 Gbps dalam uji coba yang dilakukan akhir pekan lalu. Untuk memberikan gambaran, kecepatan ini setara dengan 1.000 kali lebih cepat dibandingkan kecepatan unduh rata-rata jaringan 5G saat ini, yang berkisar di angka 100 Mbps.
Kecepatan transmisi yang dicapai ini sepuluh kali lebih cepat dari rekor sebelumnya yang dicatat kurang dari setahun lalu. Transmisi tersebut dilakukan antara stasiun darat yang dipasang di truk dan salah satu dari 117 satelit yang membentuk konstelasi Jilin-1. Menurut Wang Hanghang, Kepala Teknologi Stasiun Dara Komunikasi Laser di perusahaan tersebut, pencapaian ini menempatkan satelit Chang Guang di atas Starlink.
“Starlink milik Musk telah memperkenalkan sistem komunikasi antar satelit lasernya, tetapi belum menerapkan komunikasi satelit-ke-darat laser. Kami yakin mereka mungkin memiliki teknologinya, tetapi kami telah memulai penerapan dalam skala besar,” ujar perwakilan perusahaan, Sabtu (4/1/2025).
Tidak berhenti di situ, perusahaan asal China ini berencana untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi transmisi laser beresolusi tinggi ini ke satelit lainnya. “Kami berencana untuk menyebarkan unit komunikasi laser ini ke seluruh satelit di konstelasi Jilin-1 guna meningkatkan efisiensinya, dengan tujuan menghubungkan 300 satelit pada tahun 2027,” tambah perwakilan perusahaan.
Dilansir dari EurAsian, kemajuan China dalam teknologi laser ruang angkasa ini merupakan perkembangan signifikan dalam perlombaan ruang angkasa global dan dapat memberikan dampak besar pada masa depan teknologi dan komunikasi. Teknologi komunikasi satelit laser, yang menggunakan sinyal optik, menjanjikan peningkatan kecepatan transmisi data secara dramatis.
Berbeda dengan frekuensi radio konvensional yang saat ini digunakan untuk komunikasi global, sinyal laser atau sinyal cahaya tak terlihat dapat mengirimkan informasi pada kecepatan yang jauh lebih tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi pencapaian penting di bidang komunikasi laser. Pada tahun 2022, Massachusetts Institute of Technology (MIT) membuat terobosan dengan mencapai transmisi laser 100 Gbps. Ini diikuti oleh sistem TeraByte InfraRed Delivery (TBIRD) milik NASA, yang juga dikembangkan oleh MIT, yang mencetak rekor baru sebesar 200 Gbps pada tahun 2023.