Jakarta – Deputi Modifikasi Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tri Handoko Seto, mengungkapkan bahwa curah hujan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, terjadi sepanjang tahun. Hal ini menimbulkan potensi besar terjadinya bencana banjir dan tanah longsor di kawasan tersebut.
Seto menjelaskan bahwa karakter curah hujan di kawasan IKN berbeda dengan wilayah Jakarta. Curah hujan yang tinggi sepanjang tahun di IKN meningkatkan risiko bencana banjir dan tanah longsor. Untuk mengatasi hal ini, BMKG telah melakukan berbagai upaya, termasuk modifikasi cuaca, guna mengurangi curah hujan yang berpotensi menyebabkan bencana tersebut.
BMKG telah melakukan berbagai upaya untuk meminimalisir risiko banjir dan tanah longsor di IKN. Salah satu langkah yang diambil adalah modifikasi cuaca. Modifikasi cuaca ini bertujuan untuk mengurangi curah hujan di kawasan yang berpotensi mengalami bencana.
Sebelumnya, BMKG memprediksi bahwa sifat hujan di musim kemarau khusus Kalimantan sebagian besar menunjukkan sifat normal, yaitu 46 Zona Musim (ZoM). Sebanyak 17 ZoM lainnya diprediksi mengalami sifat atas normal, dan 4 ZoM bawah normal. Pada peta prediksi musim kemarau 2024, IKN dan sekitarnya ditampilkan dengan warna kuning yang menunjukkan sifat hujan normal.