Deni Wicaksono, seorang politisi muda asal Gresik, telah menorehkan namanya dalam sejarah sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur termuda untuk periode 2024-2029. Dikenal sebagai aktivis yang lantang, Deni telah lama memperjuangkan aspirasi masyarakat sejak masa kuliah hingga kini di panggung politik.
Deni lahir di Gresik pada 18 Juli 1981 dari keluarga yang sederhana. Ayahnya hanya lulusan SMP dan pensiun sebagai PNS dengan pangkat rendah, sementara ibunya hanya menamatkan pendidikan hingga kelas tiga Sekolah Rakyat. Masa kecil Deni dihabiskan di kota kelahirannya, di mana ia menempuh pendidikan TK, SD, dan SMP sebelum melanjutkan ke SMAN 9 Surabaya.
Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, Deni diterima di Universitas Airlangga (Unair), kampus negeri impiannya. Ia memilih Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dengan tekad untuk meringankan beban biaya kuliah orang tuanya.
Selama berkuliah di Unair, Deni aktif sebagai aktivis yang mengadvokasi berbagai isu masyarakat. Ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan dipercaya menjadi Presiden BEM FISIP Unair serta Ketua Presidium BEM Unair pada periode 2004-2005. Meski menghadapi keterbatasan finansial, termasuk diusir dari kos karena tidak mampu membayar sewa, Deni tetap berjuang dan tidak menyerah.
Di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa dan aktivis, Deni juga menekuni hobinya bermain sepak bola. Ia berperan sebagai penjaga gawang tim FISIP Unair dan berhasil membawa timnya meraih juara Piala Rektor Cup Unair. Kenangan tersebut masih tersimpan dalam bentuk foto saat ia memamerkan piala yang diraihnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan tinggi, Deni melanjutkan kariernya di berbagai posisi publik. Ia pernah menjabat sebagai komisioner Komisi Pelayanan Publik Jatim dari 2012 hingga 2016 dan menjadi Ketua Komisi Pelayanan Publik Jatim pada 2014-2015. Pada Pemilihan Umum 2019 dan 2024, Deni terpilih sebagai wakil rakyat di DPRD Jatim, hingga akhirnya dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Jatim untuk periode 2024-2029.
Sebagai anggota DPRD Jatim, Deni terus menyuarakan sikap kritisnya, bahkan sering kali berseberangan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.