Jakarta – Dalam sebuah peristiwa politik yang mengguncang, pasangan Andra Soni-Dimyati berhasil mematahkan dominasi dinasti Ratu Atut di Banten. Dinasti yang selama ini diwakili oleh Airin Rachmi Diany dan pasangannya, Ade Sumardi, harus mengakui keunggulan Andra Soni-Dimyati meskipun survei pra-pemungutan suara menunjukkan hasil yang berbeda.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan bahwa kemenangan sementara Andra Soni-Dimyati tidak terlepas dari peran aktif mesin partai koalisi yang mendukung mereka. Pasangan ini diusung oleh sembilan partai politik, yaitu Gerindra, PKS, Demokrat, NasDem, PKB, PAN, Golkar, PSI, dan PPP. Selain itu, kerja keras organ relawan dan Andra Soni selama masa kampanye turut berkontribusi pada hasil yang menggembirakan ini.
Di Pilkada Banten, Andra Soni-Dimyati bersaing ketat dengan pasangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi yang didukung oleh koalisi PDIP, Golkar, PBB, PKN, Partai Buruh, Partai Ummat, dan Gelora. Meskipun demikian, hasil hitung cepat atau quick count pada 27 November 2024 menunjukkan Andra-Dimyati unggul dengan perolehan 56,01 persen suara, sementara Airin-Ade memperoleh 43,99 persen. Namun, keunggulan ini masih bersifat sementara karena baru 57,25 persen data yang masuk.
Menanggapi hasil hitung cepat, Andra Soni menyatakan rasa syukur namun tetap mengingatkan bahwa hasil ini bukanlah keputusan final. Sementara itu, tim pemenangan Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi meminta masyarakat untuk menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) guna memastikan keabsahan hasil pemilihan.
Di sisi lain, Bahrul, salah satu pengamat politik, mencatat adanya perbedaan data antara hasil survei dan quick count yang berlangsung saat ini. Ia menyatakan bahwa proses pengumpulan data rekapitulasi dari saksi-saksi di 17.000 TPS di Provinsi Banten masih berlangsung. Bahrul mengimbau para pendukung untuk terus mengawal proses rekapitulasi suara hingga tuntas.