Jakarta – Pengamat Hubungan Internasional, Prof. Suzie Sudarman, mengungkapkan bahwa debat pertama antara Joe Biden dan Donald Trump didominasi oleh serangan personal yang tidak konstruktif. Menurut Suzie, hal ini sangat mengurangi kualitas debat yang seharusnya fokus pada isu-isu substantif dan berpotensi mengurangi jumlah pemilih.
“Sebenarnya sudah bisa diekspektasi bahwa Donald Trump memang kelakuannya begitu. Waktu debat dengan Hillary Clinton, dia juga melakukan hal serupa,” jelas Suzie dalam wawancara dengan Pro3 RRI, Minggu (30/06/2024).
Suzie menekankan bahwa serangan personal tersebut berpotensi mempengaruhi pandangan pemilih. Menurutnya, pemilih mungkin merasa frustasi dan kehilangan minat terhadap kedua kandidat. “Trump tidak mempunyai gagasan kecuali dirinya ingin jadi presiden. Hal ini membuat debat kurang substansial,” tambahnya.
Lebih lanjut, Suzie Sudarman menyatakan bahwa Partai Demokrat mengalami perpecahan yang signifikan. Dia berpendapat bahwa perpecahan ini bisa menguntungkan Partai Republik dalam pemilu mendatang. “Partai Demokrat dengan memiliki tiga kandidat yaitu Jill Stein, Robert Kennedy Junior, dan Joe Biden, sangat rentan,” jelas Suzie.
Suzie juga mengungkapkan bahwa Joe Biden menghadapi tekanan untuk mundur dan digantikan oleh Kamala Harris. Menurutnya, hal ini menunjukkan ketidakstabilan dalam internal Partai Demokrat. “Ini menunjukkan bahwa ada ketidakstabilan dalam internal Partai Demokrat,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya pemilih untuk fokus pada isu-isu utama dan bukan serangan personal. Menurutnya, kualitas debat harus diperbaiki agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana. “Pemilih harus fokus pada isu-isu utama dan bukan serangan personal. Kualitas debat harus diperbaiki agar pemilih dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana,” tutup Suzie.
