Jakarta – Lanny Tria Mayasari dan Siti Fadia Silva Ramadhanti mencatatkan debut yang gemilang sebagai duet anyar di ranah bulu tangkis. Mereka sukses menyabet gelar juara di ajang prestisius Indonesia International Challenge 2024. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi mereka sebagai pasangan ganda putri baru sangat menjanjikan.
Lanny dan Fadia adalah pasangan yang baru terbentuk setelah beberapa perubahan dalam tim. Fadia sebelumnya berpasangan dengan Apriyani Rahayu, yang saat ini masih dalam masa pemulihan pasca Olimpiade. Sementara itu, Lanny sebelumnya berpasangan dengan Ribka Sugiarto, yang memutuskan mundur dari Pelatnas PBSI untuk menikah. Lanny juga sempat dipasangkan dengan Rachel Allessya Rose, namun Rachel kemudian berduet dengan Kelly Larisa.
Dalam turnamen yang berlangsung di Jatim Expo, Surabaya, Lanny dan Fadia menunjukkan performa luar biasa. Mereka berhasil mengalahkan unggulan pertama dari Taiwan, Hung En-Tzu dan Hsieh Pei Shan, dengan skor telak 21-9, 21-16. Kemenangan ini tidak hanya menambah koleksi gelar bagi Indonesia, tetapi juga menegaskan potensi besar dari pasangan baru ini.
Setelah kemenangan ini, Lanny dan Fadia bersiap untuk menghadapi tantangan berikutnya di Indonesia Masters 2024 Super 100 yang juga akan digelar di Surabaya. Mereka dijadwalkan bertemu dengan pasangan Taiwan, Zih Ling Huang dan Wang Szu-Min, di babak 16 besar. Selain itu, mereka juga akan berkompetisi di turnamen di Jepang dan China, yang tentunya akan menjadi ujian berat bagi mereka.
Selain kemenangan Lanny dan Fadia, Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang lainnya. Pasangan Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu berhasil meraih gelar juara, menambah kebanggaan bagi tuan rumah. Sementara itu, Rahmat Hidayat dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dari ganda putra juga menyumbangkan gelar setelah mengalahkan pasangan Taiwan, Lu Ching Yao dan Wu Guan Xun, dengan skor ketat 23-21, 23-21.
Di sektor tunggal putri, Mutiara Ayu Puspitasari berhasil meraih medali perak. Meskipun harus mengakui keunggulan Yataweemin Ketklieng di babak final dengan skor 21-18, 12-21, 16-21, pencapaian ini tetap menjadi prestasi yang patut diapresiasi.
