Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi di Indonesia mencapai 1,71 persen pada Oktober 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara bulanan, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen. Plt. Kepala BPS, Amalia Widyasanti, menyatakan bahwa kenaikan inflasi ini terjadi setelah negara mengalami deflasi selama lima bulan berturut-turut.
Kelompok pengeluaran yang memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan kenaikan sebesar 0,94 persen dan kontribusi 0,06 persen. Komoditas utama yang mendorong inflasi dalam kelompok ini adalah emas perhiasan, yang juga menyumbang 0,06 persen terhadap inflasi.
Selain itu, kelompok volatile food juga memberikan kontribusi terhadap inflasi. Daging ayam ras menyumbang 0,04 persen, bawang merah sebesar 0,03 persen, serta tomat dan nasi lauk masing-masing menyumbang 0,02 persen. Komoditas-komoditas ini menjadi faktor penting dalam perhitungan inflasi bulan ini.
Berdasarkan pemantauan BPS, inflasi tertinggi terjadi di Maluku dengan angka 0,65 persen, sementara inflasi terendah tercatat di Papua sebesar 0,01 persen.