Jakarta – Kuasa Hukum Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, Nasrullah, menegaskan bahwa informasi yang beredar mengenai jumlah penumpang jet pribadi yang ditumpangi Kaesang dari Jakarta ke Amerika Serikat (AS) tidak benar. Informasi yang menyebutkan bahwa hanya ada empat penumpang dalam jet tersebut dibantah oleh Nasrullah.
Menurut Nasrullah, jumlah penumpang dalam jet pribadi tersebut sebenarnya ada delapan orang. Hal ini telah disampaikan oleh Kaesang kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nasrullah meminta agar tidak ada lagi pihak yang berspekulasi tanpa mengonfirmasi terlebih dahulu kepada pihaknya atau KPK. Informasi lebih detail mengenai hal ini bisa ditanyakan langsung ke KPK.
Kaesang Pangarep, yang merupakan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), mendatangi KPK pada Selasa (17/9). Kedatangannya bertujuan untuk memberikan klarifikasi sekaligus konsultasi terkait dugaan gratifikasi berupa penggunaan jet pribadi.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan, mengungkapkan bahwa Kaesang mengaku menggunakan jet pribadi ke AS dengan menumpang alias nebeng bersama temannya yang berinisial Y. Pahala menjelaskan bahwa Kaesang pergi bersama istrinya, Erina Gudono, kakak Erina, dan seorang staf.
Namun, Pahala menyatakan bahwa KPK masih akan mengonfirmasi apakah Y benar-benar ada di dalam jet pribadi tersebut atau tidak. Hal ini penting untuk memastikan kebenaran informasi yang diberikan oleh Kaesang.
Pahala juga menyebutkan bahwa dugaan gratifikasi terkait penggunaan jet pribadi oleh Kaesang bernilai sekitar Rp360 juta jika dikonversi dari fasilitas yang diterima ke dalam bentuk uang rupiah. Angka ini didapatkan dari pengakuan Kaesang yang menyebutkan bahwa harga tiket per orang untuk naik jet pribadi tersebut adalah Rp90 juta.
