HALUAN.CO – Dalam sebuah wawancara yang sangat terbuka, Denada menceritakan fase tersulit dalam hidupnya sebagai seorang ibu yang siap berkorban demi kesembuhan putrinya, Aisha Aurum.
Pada saat itu, Denada berada di Singapura dan menghadapi beban keuangan yang amat besar.
Tanpa pemasukan tetap dan di tengah kondisi ekonomi yang sulit, ia harus menanggung biaya kemoterapi yang tidak ringan.
Prosedur pengobatan Aisha bisa berlangsung dua hingga tiga kali dalam seminggu, dengan setiap sesi menghabiskan biaya puluhan juta rupiah.
Situasi itu memaksa Denada untuk mengambil langkah ekstrem ia mulai melepas koleksi perhiasannya, termasuk cincin berlian yang sangat ia cintai, demi menutupi kebutuhan medis dan biaya hidup sehari-hari.
Momen paling menyentuh terjadi saat sahabatnya, Feni Rose, membeli cincin tersebut tanpa tawar-menawar dan langsung mentransfer uang sebagai bentuk dukungan tulus.
Meski berada dalam tekanan finansial dan emosional yang besar, Denada menunjukkan ketahanan luar biasa. Baginya, setiap tetes air mata dan keringat adalah bukti cinta seorang ibu yang tak dapat diukur.
Kisah ini mengingatkan kita bahwa di balik gemerlap dunia hiburan, terdapat kisah kemanusiaan yang dalam seorang ibu yang rela kehilangan banyak demi nyawa anaknya yang ia sayangi.
