Jakarta – Pada Kamis, 26 Desember 2024, Kantor Berita Kazakhstan, Kazinform, melaporkan insiden tragis jatuhnya pesawat penumpang Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines di dekat Kota Aktau, Kazakhstan. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 25 Desember 2024, saat pesawat tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, Azerbaijan menuju Grozny, Rusia.
Menurut laporan Kazinform, pesawat mulai memasuki wilayah udara Kazakhstan pada pukul 11.02 waktu setempat setelah mendapatkan izin dari petugas operator. Awak pesawat sempat melaporkan adanya tabrakan dengan burung sebelum akhirnya pesawat tersebut melakukan dua kali putaran di dekat lapangan terbang Aktau.
Pada pukul 11.28, komunikasi dengan pesawat terputus, dan sekitar pukul 11.30, pesawat tersebut jatuh saat mencoba melakukan putaran ketiga. Otoritas Kazakhstan segera menerima informasi mengenai kecelakaan yang terjadi sekitar 3 kilometer dari bandara.
Pesawat tidak mengalami pendaratan keras, melainkan jatuh dengan puing-puing yang tersebar di lokasi kecelakaan. Kobaran api yang muncul dari pesawat berhasil dipadamkan pada pukul 12.05. Dalam insiden ini, 38 orang dilaporkan tewas, sementara 29 orang lainnya selamat. Dari kru pesawat, tiga orang selamat, sedangkan dua orang meninggal dunia.
Hingga pukul 14.10, sebanyak 29 orang, termasuk dua anak, telah dibawa ke fasilitas medis. Dari jumlah tersebut, 15 orang merupakan warga negara Azerbaijan, 9 orang warga negara Rusia, 3 orang warga negara Kirgistan, dan 2 orang masih dalam proses konfirmasi kewarganegaraan. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Kazakhstan, 27 orang yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Regional Mangystau, dengan 11 orang dalam kondisi serius ditempatkan dalam perawatan intensif. Dua anak, berusia 11 dan 16 tahun, sedang dipersiapkan untuk menjalani operasi.
Pesawat tersebut membawa 67 orang, termasuk lima awak pesawat. Informasi awal menunjukkan bahwa 42 warga negara Azerbaijan, enam dari Kazakhstan, tiga dari Kirgistan, dan 16 dari Rusia berada di dalam pesawat. Upaya untuk membantu para korban dan menentukan penyebab kecelakaan sedang berlangsung.
Laporan awal menunjukkan adanya tabrakan dengan burung sebagai kemungkinan penyebab jatuhnya pesawat. Teori lain menyebutkan kemungkinan terjadinya ledakan tangki oksigen di dalam pesawat. Sebagai tanggapan atas kecelakaan tersebut, sebuah tim dari Azerbaijan yang dipimpin oleh Presiden Ilham Aliyev telah dikirim ke Kazakhstan untuk membantu penyelidikan. Konsul Jenderal Azerbaijan di Aktau, Ayhan Suleymanli, juga telah mengunjungi lokasi kejadian.
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, yang dijadwalkan menghadiri KTT CIS di Saint Petersburg, kini kembali ke Baku untuk mengawasi tanggapan terhadap bencana tersebut. Hari berkabung nasional telah ditetapkan di Azerbaijan pada Kamis, 26 Desember, sebagai buntut dari kecelakaan ini.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, telah memerintahkan penyelidikan penuh atas kecelakaan tersebut, dengan komisi khusus untuk mengawasi prosesnya. Selain itu, tenaga medis dan spesialis trauma telah dikirim ke Aktau untuk memberikan dukungan bagi para korban. Kasus ini berada di bawah kendali khusus Jaksa Agung Kazakhstan, Berik Asylov.
Sebanyak 490 orang, 97 peralatan, 2 pesawat, dan 10 unit anjing telah dikerahkan untuk menangani dampak bencana. Menurut data terbaru, sekitar 600 panggilan telah diterima di hotline tersebut.
Menurut laporan CNN, seorang perempuan bernama Elmira yang ikut dalam upaya penyelamatan korban pesawat Azerbaijan jatuh, menyaksikan peristiwa nahas tersebut. Elmira mengatakan bahwa bagian depan pesawat terbakar dan banyak penumpang yang berdarah serta menangis meminta pertolongan. Para korban kecelakaan merupakan orang-orang dari segala usia, baik laki-laki, perempuan, remaja, dewasa, dan bahkan anak-anak.
Elmira menyaksikan seorang gadis kecil yang keluar dari pesawat sambil meminta tolong agar ibunya diselamatkan. Elmira dan relawan lainnya menggunakan bus ke lokasi kejadian agar para korban selamat tidak kedinginan dalam perjalanan, mengingat sebagian besar penumpang tidak menggunakan jaket dan hanya mengenakan baju hangat tipis.