Jakarta – Tragedi kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan menyisakan kisah dramatis dari para penyintas. Dua penumpang dan satu awak yang berhasil selamat membagikan pengalaman menegangkan sebelum pesawat tersebut terhempas. Mereka mengaku mendengar dentuman keras saat pesawat mendekati destinasi akhir di Grozny, Rusia selatan.
Rakhimo, salah satu penumpang yang selamat, mengisahkan bahwa setelah mendengar suara ledakan, ia segera melafalkan doa dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Kesaksian serupa juga diungkapkan oleh Vafa Shabanova, penumpang lainnya, yang mengaku mendengar dua kali dentuman keras. Usai ledakan tersebut, pramugari meminta mereka untuk berpindah ke bagian belakang pesawat.
Rakhimo dan Shabanova juga mengungkapkan bahwa setelah ledakan, tampaknya ada masalah dengan kadar oksigen di dalam kabin. Hal ini menambah kepanikan di antara penumpang dan awak pesawat. Sementara itu, pramugari Zulfugar Asadov menjelaskan bahwa pendaratan di Grozny ditolak akibat kabut tebal, sehingga pilot terpaksa berputar-putar di udara hingga terdengar ledakan di luar pesawat.
Penyelidikan awal terhadap kecelakaan ini menunjukkan bahwa pesawat Azerbaijan Airlines mengalami gangguan fisik eksternal. Temuan ini menimbulkan spekulasi bahwa pesawat tersebut mungkin tertembak saat berada di udara. Pernyataan ini diperkuat oleh pihak maskapai dan Menteri Perhubungan Azerbaijan, Rashad Nabiyev, yang mengungkapkan hasil penyelidikan pada Jumat waktu setempat (27/12/2024).
Berdasarkan keterangan dari para korban selamat, terdapat tiga kali ledakan sebelum pesawat mengalami kecelakaan. Hasil penyelidikan ini semakin memperkuat dugaan bahwa pesawat tersebut ditabrak oleh sistem pertahanan udara Rusia. Namun, hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi mengenai penyebab pasti dari insiden tragis ini.