Jakarta – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat memberikan potongan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) I sebesar 10 persen selama periode khusus. Diskon ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk memanfaatkan kesempatan ini dalam rangkaian acara Gaikindo International Auto Show (GIIAS) yang akan digelar pada 25-29 September di Bandung.
Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik, menjelaskan bahwa diskon 10 persen tersebut berlaku saat masyarakat melakukan transaksi di pameran GIIAS. Selain itu, diskon PKB 10 persen juga berlaku bagi wajib pajak yang hendak membayar pajak di booth Bapenda Jabar selama acara berlangsung.
Menurut Dedi, Jawa Barat merupakan salah satu wilayah potensial untuk industri otomotif. Pada periode Januari-April 2024, Jawa Barat berkontribusi hampir 16 persen dari total capaian nasional. Ia berharap transaksi atau pembelian kendaraan yang terealisasi selama GIIAS Bandung bisa maksimal dan berdampak positif pada pajak daerah. Dengan begitu, pendapatan dari pajak dapat menunjang pembangunan di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga infrastruktur.
Kabid Perencanaan Pengembangan Bapenda Jabar, Dedi Mulyadi, mengungkapkan bahwa di GIIAS Bandung, Bapenda Jabar tidak hanya memberikan diskon 10 persen untuk BBNKB I, tetapi juga diskon 10 persen untuk pembayaran pajak lima tahunan bagi semua warga Jawa Barat. Hal ini diharapkan dapat memberikan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajaknya.
Semua proses pengurusan pembayaran pajak menggunakan sistem digital. Warga hanya perlu memindai (scan) e-KTP ke mesin yang disediakan di booth Bapenda Jabar. Dengan sistem ini, diharapkan proses pembayaran pajak menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien.
Dedi Taufik berharap bahwa dengan adanya diskon ini, masyarakat akan lebih termotivasi untuk melakukan transaksi atau pembelian kendaraan selama GIIAS Bandung. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan pendapatan pajak daerah, tetapi juga memberikan dampak positif pada sektor otomotif di Jawa Barat. Dengan meningkatnya transaksi, diharapkan pembangunan di berbagai sektor dapat berjalan lebih optimal.