Dobel Strategi Vietnam: Raup Pemasukan Wisata Sambil Memerangi Sampah Pantai

Yuliana Adha
2 Min Read

HALUAN.CO – Pantai berpasir putih dan kehidupan bawah laut yang kaya membuat Vietnam bertumpu pada sektor wisata bahari bahkan menyumbang 60–70 persen pendapatan turisme nasional dari total garis pantai 3.260 kilometer.

Tapi pesona itu datang dengan harga yang tak kecil: sampah plastik, terumbu karang rusak, dan makin menipisnya keanekaragaman hayati.

Riset lembaga pengembangan pariwisata memproyeksikan limbah plastik wisatawan bisa menembus 336 ribu ton per tahun pada 2030, tiga kali lebih tinggi ketimbang 2019.

Profesor Nguyen Thi Kim Cuc memperingatkan: partikel plastik tak cuma membunuh biota laut, tapi juga berakhir di meja makan manusia.

Beruntung, serentetan solusi sudah diterapkan. Di Teluk Nha Trang, proyek restorasi sejak 2015 berhasil menghidupkan kembali 15 hektare terumbu karang dengan tingkat survival di atas 70 persen sekaligus mendatangkan kembali diversitas ikan dan wisatawan selam.

Berita Lainnya  Keputusan Mengejutkan! Marten Paes Absen di Piala AFF, Vietnam Bersorak!

Sementara di Kepulauan Cham, kawasan laut seluas 16 ribu hektare dijaga ketat dari penangkapan berlebih sejak 2009, menghasilkan lebih dari 200 ribu kunjungan wisatawan dan pemasukan hingga USD 30 juta saban tahun.

Kini pemerintah Vietnam mengultimatum seluruh destinasi wisata dan tempat menginap untuk meniadakan plastik sekali pakai sebelum tahun berganti.

Teknologi pengelolaan sampah ramah lingkungan, pengembangan konsep ekowisata, dan kampanye sadar lingkungan kian digenjot.

Vu The Binh, Ketua Asosiasi Pariwisata Vietnam, menegaskan kunci keberhasilannya: “Bukan hanya pemerintah pelaku usaha, masyarakat, dan wisatawan wajib ambil bagian. Kolaborasi luas inilah yang akan melestarikan surga pesisir Vietnam bagi anak cucu.”

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *